BOLANAS.COM - KFA tak kunjung memiliki pelatih tetap setelah tiga bulan memecat Juergen Klinsmann, Kim Do-hoon menjadi caretaker kedua.
Federasi sepak bola Korea (KFA) belum juga menemukan sosok yang tepat untuk menjadi pelatih baru Son Heung-min dkk.
Terakhir kali timnas Korea Selatan memiliki pelatih adalah pada Februari, saat Juergen Klinsmann didepak usai Piala Asia 2023.
Sejak saat itu, timnas Korea Selatan melewati dua jadwal internasional dengan dua caretaker berbeda.
Pada bulan Maret, pelatih timnas U-23 Hwang Sun-hong ditugasi menangani timnas senior dalam dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hwang Sun-hong mempersembahkan hasil imbang 1-1 dan kemenangan 3-0 atas Thailand dalam dua laga tersebut.
Sepanjang April hingga Mei, KFA diharapkan menemukan pelatih tetap untuk menangani tim dalam jangka panjang.
Namun perburuan yang dipimpin Chung Sae-hung tak kunjung membuahkan hasil.
Sempat muncul satu kandidat kuat, yaitu eks pelatih Leeds United dan RB Leipzig, Jesse Marsch.
Baca Juga: Dapat Julukan Bang Jayadi, Begini Komentar Jay Idzes yang Masih Cleansheet Bersama Timnas Indonesia
Namun Marsch lepas dari genggaman KFA karena menerima pinangan timnas Kanada.
Alhasil, KFA terpaksa menunjuk caretaker lagi untuk melatih tim dalam dua laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pada Juni mendatang, Taegeuk Warriors akan menghadapi timnas Singapura dan China.
Sosok yang ditunjuk mendadak tersebut adalah Kim Do-hoon.
"Kim Do-hoon akan memimpin Korea Selatan dalam laga Kualifikasi Piala Dunia melawan Singapura dan China," tulis The Japan Times.
"Setelah KFA gagal mendaratkan pelatih permanen untuk mengganti Juergen Klinsmann tepat waktu."
Kim Do-hoon sempat akrab di telinga Bobotoh lantaran pernah diisukan akan melatih Persib Bandung pada awal musim ini.
Saat Luis Milla memutuskan mundur, Kim baru dalam kondisi available setelah meninggalkan klub Singapura Lion City Sailors.
Pengalaman di Liga Singapura itu kemungkinan menjadi alasan KFA menunjuk Kim, melihat calon lawan pada Juni.
Persib memilih Bojan Hodak, Kim kini menduduki kursi nomor satu negaranya.
Memiliki dua caretaker dalam dua jadwal internasional beruntun bukan kondisi yang baik bagi KFA.
Sebagai federasi sepak bola salah satu yang terkuat di Asia, KFA terkesan bingung bergerak di pasar pelatih.
Jangan-jangan, KFA sedang menunggu situasi Shin Tae-yong yang belum membubuhkan hitam di atas putih kontrak baru dengan PSSI?
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Japan Times |
Komentar