Pemain asal Deli Serdang itu memiliki jump serve yang konsisten dengan bola menekan lawan.
Rentetan 13 poin beruntun Indonesia harus terhenti usai spike pemain Singapura menghasilkan touch out usai mengenai tembok pemain Indonesia.
Sekadar informasi, Junaida Santi bahkan disebut sebagai penerus Aprilia Manganang yang merupakan eks pebola voli putri Indonesia.
"Salah satu wajah yang banyak menyita perhatian Indonesia kali ini adalah Junaida Santi, kelahiran tahun 2007," ulas media Vietnam, The Thao dilansir BolaSport.com.
"Inilah atlet yang dianggap sebagai masa depan bola voli Indonesia dengan pukulan smash yang kuat seperti palu, membuat banyak orang teringat akan "mimpi buruk" sebelumnya, Aprilia Manganang."
Kembali ke pertandingan, dua spiker Indonesia juga tampil makin membaik yakni Bela Sabrina dan Putri Agustin. Indonesia terus menjauh dengan skor 21-7.
Rotasi di lini serang mulai dilakukan Coach Pedro Lilipaly dengan memasukkan Azzahra Dwi Febyane (Gendis) dan Nita Sesanti.
Indonesia akhirnya berhasil menggandakan keunggulan usai back attack dari Bela Sabrina menghasilkan kemenangan.
Baca Juga: AVC Challenge Cup 2024 - 14 Pemain Muda Dipanggil, Termasuk Penerus Rivan Nurmulki dari Samator
Pada set ketiga, Singapura untuk ketiga kalinya membuka keunggulan lebih dulu, kali ini dengan skor 2-0.
Namun, poin beruntun kembali didapat Indonesia usai membalas delapan poin untuk balik memimpin menjadi 8-2.
Tiga spiker Indonesia, Putri Agustin, Junaida Santi, dan Bela Sabrina masih menjadi momok bagi pertahanan Singapura.
Indonesia terus menambah poin demi poin hingga memperlebar keunggulan menjadi 10 poin pada skor 15-5.
Spike Bela Sabrina dari posisi 2 akhirnya mencatatkan match point pertama untuk Indonesia dengan keunggulan 24-14.
Bola quick dari Geofanny akhirnya menghasilkan poin kemenangan untuk Indonesia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar