"Jurgen bertanya kepada saya tentang hal itu beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir," ucap Lijnders.
"Musim sebelumnya saya mendapat pertanyaan itu dari Jurgen dan dua kali pada musim ini, tetapi setiap kali saya mengatakan 'tidak'."
"Alasan pertama adalah saya benar-benar merasa bahwa ini adalah proyek 'kami'. Jurgen memimpinnya dan saya benar-benar merasa kami harus mengakhiri proyek ini bersama-sama."
"Kedua, saya telah berada di Liverpool selama hampir 10 tahun."
Baca Juga: Arne Slot Sudah Siapkan Rencana di Liverpool, Salah Satunya Bikin Darwin Nunez Gacor Lagi
"Saya siap untuk pengalaman baru, orang-orang baru, staf saya sendiri, para pemain saya sendiri. Saya memberikan semua yang saya miliki untuk grup ini."
"Saya pikir tim akan terus melanjutkan cara yang sama jika saya bertahan di sini. Saya merasa bahwa tim juga membutuhkan sesuatu yang baru," lanjut eks pelatih NEC Nijmegen itu.
Lijnders juga mengaku sempat berbincang langsung dengan Presiden FSG, Mike Gordon.
Ia menyebut bahwa Gordon mau memahami kondisinya dan memberikan kesempatan kepada Lijnders untuk mencoba pengalaman baru.
"Namun, saya tidak pernah tahu 100 persen apa tanggapan saya jika (presiden FSG) Mike Gordon menelepon saya. Anda mengatakan 'tidak, tidak, tidak' tetapi kemudian..." kata Lijnders melanjutkan.
"Mike berkata, 'Pep, kami benar-benar mempertimbangkan Anda, tetapi saya pikir itu adil bagi Anda bahwa kami tidak menempatkan Anda setelah Jurgen'."
"Mike adalah orang yang baik. Dia juga tahu. Saya telah menjelaskan ambisi saya. Itu yang terbaik untuk masa depan," imbuhnya.
Lijnders akhirnya memutuskan untuk berlabuh ke RB Salzburg sebagai pelatih baru mereka pada musim 2024-2025.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar