Servis dari Santi dkk juga kurang sempurna, beberapa kali eror karena melebar dan menguntungkan lawan.
Posisi blocking yang dilakukan masih terlalu jauh ke dalam, dari sisi pinggir lapangan banyak space terbuka yang jadi titik serangan Kazakhstan. Skor 6-11 untuk Indonesia.
Serangan Santi masih muda dibaca dan dihalau, sementara defens skuad Merah Putih masih rapuh. Begitu diserang balik, mereka kewalahan dan makin tertinggal.
Bola-bola skuad timnas putri Indonesia yang memang berisikan pemain muda banyak yang masih mentah. Serangan pun sering melebar jauh.
Situasi ini membuat Kazakhstan makin di atas angin dan merebut set pertama dengan skor 25-17.
Pada set kedua, keadaan tidak membaik untuk skuad Merah Putih.
Putri Agustin belum berhasil mengancam pertahanan Kazakhstan di mana sering kali serangan spike dia mudah dikembalikan jajaran pemain lawan.
Pun demikian dalam posisi bertahan, defensnya masih kurang kuat. Indonesia ketinggalan sangat jauh 10-17 di set kedua dan kalah lebih telak 13-25.
Pada set ketiga, Indonesia sempat menempel ketat dari 7-8 sampai 12-13 dan akhirnya berhasil unggul untuk pertama kalinya dengan skor 14-13.
Ada momen libero Kazakhstan eror, melewatkan bola mudah dari Indonesia.
Sejak itu, aroma kebangkitan dan comeback Indonesia sebenarnya terlihat saat berhasil mengejar sampai 21-21. Sayangnya, momentum di poin krusial ini luput didapat.
Indonesia kalah dengan skor 22-25 di set ketiga dan dipastikan gagal melangkah ke semifinal AVC Challenge Cup 2024.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar