“Saya berbicara dengan staf hari ini dan kami perlu merasa bangga,” kata Xavi seperti dilansir BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
“Situasinya tidak mudah, tetapi kami sudah berusaha secara maksimal,” ucap Xavi menambahkan.
Selama 2,5 tahun menangani Barcelona, Xavi dua kali harus mengakhiri musim dengan puasa gelar.
Musim lalu menjadi pengecualian berkat raihan gelar Piala Super Spanyol dan Liga Spanyol.
Pengalaman melatih Barcelona penuh dengan momen spektakuler dan pelajaran yang berharga.
Dengan rendah hati, Xavi pun menerima kenyataan bahwa jasanya tidak dibutuhkan lagi.
Baca Juga: Profil Peserta EURO 2024 - Timnas Inggris, Kerja Trofi Tak Cuma Status Partisipasi
“Saya sudah berbicara dengan presiden klub dan posisi pelatih memang butuh pergantian,” ucap Xavi.
Keputusan Joan Laporta memang mendadak, tetapi sang pelatih tidak merasa keberatan.
Xavi tidak meninggalkan pekerjaannya dengan perasaan penuh dendam dan sakit hati.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar