"Saat saya masuk pit, saya menangis seperti bayi," kata Raul Fernandez setelah merasa lebih tenang, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Tangisan Fernandez bukan hanya karena keinginannya untuk membuktikan diri pupus.
Namun, ada juga rasa bersalah kepada tim yang sudah bekerja keras mengatur motornya hingga mampu diajak bersaing di garda terdepan.
"Saya secara khusus ingin meminta maaf kepada tim, karena saya melakukan kesalahan yang sangat bodoh," ujar Fernandez.
"Saya merasa sangat nyaman dan semuanya terkendali. Kecelakaan itu adalah murni kesalahan saya sendiri."
"Saya mencoba memperbaiki kesalahan di tikungan sebelumnya, sayangnya itu tidak berhasil," tandasnya.
Fernandez berharap balapan pada hari Minggu dapat berlangsung lebih baik dan dia tidak mengulang kesalahan yang sama.
Melihat betapa kompetitifnya dia saat sprint kemarin, Fernandez merasa punya kepercayaan diri untuk bertarung bersama pembalap dari pabrikan lain.
Oleh karena itu, meski agak bersedih, dia masih mencoba mengambil sisi positif sebagai bekal di balapan selanjutnya.
"Aprilia sangat membantu saya, terutama setelah sesi hari Jumat yang sulit. Saya punya perasaan yang baik, seperti di awal saat kelas Moto2. Fokusnya sekarang adalah hari Minggu."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar