"Jika bukan kita yang paling ingin menang di lapangan, maka kita yang akan meghadapi banyak kesulitan," kata Axelsen dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"Semua orang ingin menang. Tidak peduli siapa lawan saya besok (hari ini, red), pertarungannya akan sengit," tandasnya.
Axelsen menegaskan bahwa paceklik gelar yang dialami pada paruh pertama tahun ini tidak benar jika dikaitkan dengan usia.
Masalah cedera secara tidak langsung disebut Axelsen sebagai belenggunya. Pekan ini, dia baru bisa bertanding tanpa merasa sakit.
"Untuk pertama kalinya dalam empat atau lima bulan, saya bisa bergerak dengan bebas lagi," ucap kampiun Malaysia Masters 2018 itu.
"Sekarang saya bisa fokus dengan permainan saya daripada pemulihan."
Di sisi lain, Lee Zii Jia juga sedang dalam progres menanjak setelah menjadi juara di Thailand Open 2024 pada pekan lalu.
Meraih gelar di rumah tentu akan menjadi sebuah kebanggaan. Sebagai informasi, belum ada pemain Malaysia yang menjadi juara turnamen sirkuit BWF World Tour di kandang sejak 2018.
Namun, Juara Asia 2022 itu ingin tetap waspada jelang menjalani pertandingan final keduanya dalam dua pekan beruntun.
"Saya tidak ingin memikirkan bagaimana finalnya nanti, tapi selama saya bugar saya akan main di final," kata Lee dikutip dari New Straits Times.
Lee sempat pincang karena mengalami keram di laga perempat final.
"Sekarang saya ingin kembali mengatur recovery tubuh saya, makan makanan enak, istirahat dan tampil lebih segar di final," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NST.com.my, Aiyuke |
Komentar