BOLASPORT.COM - Ganda putri Korea Selatan, Lee Yu-lim/Shin Seung-chan, harus rela memperpanjang paceklik setelah kalah di final Malaysia Masters 2024.
Lee Yu-lim/Shin Seung-chan dikalahkan Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang) dalam final Malaysia Masters 2024 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/5/2024).
Sempat mendominasi, pasangan Korea tidak mampu bangkit begitu lawan membalikkan keadaan untuk menang dengan skor 17-21, 21-19, 21-18 dalam laga karet selama 96 menit.
Lee/Shin sebenarnya di atas kertas tidak lebih dijagokan sebagai juara di turnamen BWF World Tour Super 500 ini.
Pasangan peringkat 26 dunia itu merupakan unggulan keenam. Adapun Iwanaga/Nakanishi adalah, rank 12 dunia, adalah unggulan pertama.
Namun, ada sosok Shin Seung-chan yang menjadi pembeda.
Pemain berusia 29 tahun itu pernah merasakan persaingan di level elite semasa masih bertanding bersama Lee So-hee hingga menjadi peringkat dua dunia.
Dengan wakil Indonesia, mereka menjadi rival Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan terlibat bentrok di laga akbar seperti final French Open 2017 hingga semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Final Malaysia Masters 2024 - Pasangan Senior Tuan Rumah Waspadai Rinov/Pitha
Lee Yu-lim/Shin Seung-chan tampil lebih dominan sepanjang pertandingan. Kesempatan terbuka bagi mereka saat membuka keunggulan besar 9-4 pada gim pertama.
Dapat disamakan di 17-17, Lee/Shin meredam perlawanan pasangan Tim B di skuad nasional Jepang itu untuk mengamankan gim pertama.
Shin Seung-chan tak hanya piawai dalam teknik tetapi juga permainan mental. Pengalaman berbicara saat dia tidak segan merusak ritme lawan ketika tertekan.
Wasit lapangan berulang kali mengingatkan Shin agar tidak mengulur-ulur waktu.
Gim kedua memang tidak berjalan dengan mudah hingga mereka sempat tertinggal. Shin Seung-chan memakai alasan mengelap keringat.
Sempat terlihat akan menang cepat, pasangan Korea berbalik tertinggal di 15-18. Sebuah bola tipuan dari Shin ke area dekat net memperkecil ketertinggalan menjadi 17-18.
Lee/Shin mendekat lagi setelah lawan game point di 17-20 dan diperkecil menjadi 19-20. Di reli berikutnya mereka sempat menekan tetapi dihukum karena bola tanggung.
Lee/Shin terlihat masih belum dapat melepaskan diri dari kegagalan di gim kedua. Permainan mereka goyah dan justru kerap membuat kesalahan sendiri.
Hingga paruh gim ketiga, tiga kali Lee/Shin tiga kali tertinggal jauh yaitu di kedudukan 0-4, 4-8, 7-10 dan 9-11 di interval. Lee Yu-lim banyak diincar.
Pelatih Korea sampai melebihi waktu jeda interval untuk memberikan instruksi dan diperingatkan setidaknya dua kali oleh wasit lapangan.
Lee/Shin menekan setelah jeda hingga terpaut dua angka lagi di 12-14. Kali ini gantian pasangan Jepang yang mengambil waktu untuk mengganggu asa lawan untuk bangkit.
Keunggulan Iwanaga/Nakanishi terjaga semenjak performa Lee/Shin masih naik turun dengan kesalahan-kesalahan di antara permainan sensasional.
Dropshot Lee yang membentur net memberi pasangan Jepang championship point di 20-17. Shin mengulur waktu lagi tetapi wasit kali ini bertindak tegas dengan memberi kartu kuning.
Alih-alih merebut kembali momentum, reli berikutnya berlangsung cepat untuk poin juara bagi Iwanagi/Nakanishi.
Bagi Iwanagi/Nakanishi, ini menjadi gelar kedua mereka pada tahun 2024 setelah Spain Masters 2024 serta trofi pertama di level Super 500.
Adapun bagi Lee/Shin, mereka harus rela memperpanjang paceklik gelar. Mereka belum berhasil naik ke podium tertinggi lagi sejak Taipei Open 2023 pada Juni tahun lalu.
Baca Juga: Final Malaysia Masters 2024 - Mode Berburu Viktor Axelsen, Tabuh Genderang Kontra Lee Zii Jia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar