Peluang muncul secara tiba-tiba sebagai imbas dari mundurnya unggulan keempat, Tai Tzu Ying, yang menyebabkan undian harus diulang.
Perubahan bagan pertandingan menyebabkan Katethong sebagai calon lawan terkuat Gregoria di babak kedua alih-alih pemain nomor satu, An Se-young (Korea Selatan).
Sisi positifnya, kans Jorji untuk lolos ke perempat final lebih terbuka karena rekor pertemuan dengan Pai Yu Po cukup telak yakni 5 kemenangan dan 1 kekalahan.
Kekalahan terakhir Gregoria dari Pai Yu Po terjadi di Japan Open 2017. Saat itu masih berumur 18 tahun, Jorji masih bisa mencuri satu gim dari kekalahan 17-21, 21-17, 19-21.
Gregoria sendiri pertama-tama harus melewati laga berat di babak pertama.
Sebagai ganti dari dijauhkannya An Se-young dari jalurnya di Singapore Open 2024, Gregoria sudah harus melawan pemain peringkat 10 besar dunia yaitu Beiwen Zhang (AS).
Bertemunya dua kontestan berperingkat tinggi di babak pertama memang tidak terelakkan di Singapore Open 2024 yang levelnya Super 750.
Saat pemain-pemain papan atas diwajibkan bertanding, hanya delapan dari setiap sektor yang mendapat privilese dipisah di awal sebagai unggulan.
Salah satu unggulan sudah harus menjadi korban dari undian yang bau.
Di ganda campuran, unggulan kedelapan, Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea), merana karena disingkirkan Mathias Christiansen/Alexandra Boje, pasangan rank 10 dunia dari Denmark.
Kim/Jeong kalah dengan skor 19-21, 15-21. Ini menjadi kali pertama mereka tersingkir sebelum babak perempat final dalam delapan ajang individu yang dijalani.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar