BOLASPORT.COM - Dihantam sindiran karena bawa sial ke Bayern Muenchen, Harry Kane menuai kesuksesan individu dengan menyabet gelar Sepatu Emas Eropa.
Secara kolektif, musim pertama Harry Kane di Bayern Muenchen berakhir pilu.
Juru gedor timnas Inggris disindir karena membawa kutukan tak pernah juara yang melekat kepadanya dan menularkannya saat gabung Die Roten.
Klub raksasa Jerman gagal meraih satu pun gelar untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.
Dipandu Thomas Tuchel, Bayern hanya finis di peringkat 3 Bundesliga, gugur di semifinal Liga Champions, tersingkir di ronde kedua DFB Pokal, bahkan cuma jadi runner-up Piala Super Jerman.
Namun, soal prestasi individual, Harry Kane justru sangat berkilau.
Pada musim pertama di Bayern, eks jagoan Tottenham langsung gacor.
Kane mengakhiri kompetisi Liga Jerman 2023-2024 sebagai top scorer dengan catatan 36 gol.
Jumlah itu memecahkan rekor Uwe Seeler (30 gol) selaku debutan tertajam dalam sejarah Bundesliga.
Koleksi 36 gol tersebut menjadikan Kane pemenang Sepatu Emas Eropa 2023-2024.
Anugerah itu diberikan kepada predator tertajam di Benua Biru berdasarkan jumlah poin yang didapat sepanjang musim.
Kane finis di peringkat teratas klasemen European Golden Shoe dengan 72 angka.
Angka itu didapat dari total golnya di Bundesiga dikalikan koefisien 2.
Liga domestik di negara berperingkat lima terbaik UEFA mendapatkan nilai pengali 2, sedangkan liga negara peringkat 6-22 dikalikan 1,5.
Ketajaman Kane jauh melebihi rival satu kejuaraan lokalnya, Serhou Guirassy.
Penyerang kejutan milik Stuttgart mengumpulkan 28 gol sepanjang Bundesliga musim ini, atau menjadi 56 poin.
???? ????????????????????????'???? ???????????? ???????????????????????????????????????? ????
The 2023/24 Golden Boot is heading home with @HKane! ????
???? https://t.co/FHNUjlBIHg#MiaSanMia pic.twitter.com/HpuOl2x0xy
— FC Bayern Munich (@FCBayernEN) May 27, 2024
Striker elite lain semodel Kylian Mbappe (PSG), Erling Haaland (Man City), dan Lautaro Martinez (Inter) yang menjuarai liga bersama klub masing-masing terlempar di urutan berikutnya.
Secara berturut-turut Mbappe dan Haaland mengemas 27 gol (54 poin).
Adapun Martinez, sang raja gol Serie A, menuai 24 butir (48 poin).
Secara nominal, rekor jumlah gol terbanyak setelah Kane di antara pesepak bola klub Eropa sebenarnya dipegang Luuk de Jong (PSV), Viktor Gyokeres (Sporting CP), dan Vangelis Pavlidis (AZ).
Mereka sama-sama menuntaskan musim dengan 29 gol bagi klub masing-masing.
Namun, akibat liga tempatnya bernaung ada di luar posisi 5 besar Eropa, jumlah gol dari ketiga pemain tersebut hanya dikalikan 1,5 sehingga poin akhirnya sama-sama 43,5.
Bagi Kane, trofi musim ini merupakan penghargaan Sepatu Emas Eropa pertamanya.
Kalau di kalangan pemain Inggris, hanya Kane dan Kevin Phillips (Sunderland, 1999-2000) yang pernah mencicipinya.
Kolektor terbanyak trofi Sepatu Emas Eropa adalah - siapa lagi kalau bukan - Lionel Messi.
Superstar Argentina yang kini membela Inter Miami menyabet status predator tertajam di Benua Biru sebanyak 6 kali.
Semuanya dia raih bersama Barcelona dengan yang terakhir datang pada 2018-2019.
Setelah Messi ada rival abadinya, Cristiano Ronaldo, dengan jumlah 4 kali.
Musim lalu European Golden Shoe melayang ke tangan Erling Haaland, yang membukukan jumlah gol serta poin identik dengan Harry Kane sekarang.
Klasemen Sepatu Emas Eropa 2023-2024
1. Harry Kane (Bayern Muenchen): 36 gol (72 poin)
2. Serhou Guirassy (Stuttgart): 28 gol (56)
3. Kylian Mbappe (PSG): 27 gol (54)
4. Erling Haaland (Man City): 27 gol (54)
5. Lautaro Martinez (Inter Milan): 24 gol (48)
6. Lois Openda (RB Leipzig): 24 gol (48)
7. Artem Dovbyk (Girona): 24 gol (48)
8. Alexander Sorloth (Villarreal): 23 gol (46)
9. Cole Palmer (Chelsea): 22 gol (44)
10. Luuk de Jong (PSV): 29 gol (43,5)
Daftar Peraih Multigelar
- Lionel Messi (6): 2009–10, 2011–12, 2012–13, 2016–17, 2017–18, 2018–19
- Cristiano Ronaldo (4): 2007–08, 2010–11, 2013–14 (gelar bersama), 2014–15
- Eusebio (2): 1967–68, 1972–73
- Gerd Mueller (2): 1969–70, 1971–72
- Dudu Georgescu (2): 1974–75, 1976–77
- Fernando Gomes (2): 1982–83, 1984–85
- Ally McCoist (2):1991–92, 1992–93
- Mario Jardel (2): 1998–99, 2001–02
- Thierry Henry (2): 2003–04, 2004–05 (gelar bersama)
- Diego Forlan (2): 2004–05 (gelar bersama), 2008–09
- Luis Suarez (2): 2013–14 (gelar bersama), 2015–16
- Robert Lewandowski (2): 2020–21, 2021–22
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Bild.de |
Komentar