Kalau benar terwujud, Man United terpaksa harus turun satu level ke pentas antarklub kelas tiga Eropa, UEFA Conference League.
Sesuai regulasi, apabila konflik dualisme kepemilikan terjadi, Nice yang akan tampil di Liga Europa.
Hal ini karena Nice mempunyai posisi finis lebih baik di liga domestik ketimbang United.
Jean-Clair Todibo dkk menempati peringkat kelima di klasemen akhir Ligue 1 2023-2024.
Baca Juga: Selisih 70 M, Gaji Lionel Messi di Inter Miami Lebih Tinggi dari Hadiah Juara Copa America
Demi menghindari sanksi United 'terdegradasi', INEOS harus melakukan perubahan struktural dalam jabatan-jabatan strategis di kedua klub itu.
Telegraph menyatakan INEOS bisa melonggarkan kendalinya di Nice agar lebih fokus mengelola United dan meyakinkan UEFA bahwa mereka relevan dengan peraturan.
Pihak Ratcliffe dkk memiliki waktu hingga Senin (3/6/2024) guna membereskan masalah dualisme kontrol di kedua klub itu.
Tujuannya agar UEFA tetap mengizinkan Man United serta Nice sama-sama mentas di Liga Europa.
"Kami menyadari posisi kedua klub dan sedang berdialog langsung dengan UEFA. Kami yakin memiliki jalan maju untuk musim depan di Eropa," bunyi pernyataan pihak INEOS.
Strategi serupa pernah sukses dilakukan AC Milan dan Toulouse (milik RedBird Capital), serta Aston Villa-Vitoria dan Brighton-Union Saint-Gilloise tahun lalu.
Mereka mengantongi izin tampil di pentas UEFA setelah melakukan perubahan struktur di level manajerial klub dalam naungan entitas yang sama.
Selain Man United dan Nice, kebijakan yang sama akan dihadapi pula oleh Man City dan Girona di Liga Champions.
Sama-sama berada di bawah penguasaan City Football Group, The Citizens dan Gironistes harus memastikan pengelolaan operasional klub dipegang oleh individu yang berbeda demi menghindari potensi konflik kepentingan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Telegraph.co.uk, Mirror.co.uk |
Komentar