"Para wartawan olahraga yang mengikuti perjalanan saya dari kecil hingga jadi juara Olimpiade tahu saya atlet biasa. Ibu mendorong saya untuk bisa ke Jakarta. Mama mencari uang dari menjahit."
"Saya juga memilih ganda putri, nomor yang dianggap sebelah mata. Banyak yang meremehkan saya bisa jadi juara Olimpiade. Mulai dari cedera dan didiskualifikasi pada Olimpiade 2022."
"Saya bukan atlet terbaik dan terhebat. Ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga memberi motivasi bagi banyak atlet yang ingin berjuang."
Perjalanan hidup Greysia dengan segala pahit-manisnya tertuang dalam buku bertajuk Menembus Garis Batas, yang ditulis oleh dua jurnalis senior, Budi Suwarna dan Eko Prabowo.
Lewat buku ini, Greysia mengisahkan banyak cerita yang belum pernah ia sampaikan kepada publik.
Mulai dari perjuangan Greysia kecil bersama sang mama yang merupakan ibu tunggal, Evie Pakasi. Mama di mata Greysia adalah sosok teladan yang pertama kali mengajarinya begitu banyak hal, termasuk perjuangan dalam hidup.
Hingga ke berbagai kisah Greysia di balik lapangan, peluh, dan tangis yang berujung senyum di podium juara, termasuk rumitnya polemik antar pemain ganda yang tak pernah terbayangkan oleh banyak orang.
"Bagi saya, keberhasilan tidak hanya tentang meraih medali emas di Olimpiade. Lebih dari itu, keberhasilan adalah tentang bagaimana saya bisa melampaui batasan diri," ucap Greysia.
"Memberi dampak positif pada orang lain, salah satunya lewat nilai-nilai yang saya bagikan dalam buku ini," tutur mantan pebulu tangkis kelahiran 11 Agustus 1987 ini.
Buku Menembus Garis Batas tak hanya dijual untuk umum, tetapi juga akan disumbangkan hingga ke pelosok Tanah Air, lewat program charity yang digagas Greysia dengan dukungan para donatur dari BUMN, swasta maupun perorangan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar