BOLASPORT.COM - CEO Ducati, Claudio Domenicali, buka suara soal penentuan sosok pendamping Francesco Bagnaia di tim pabrikannya pada MotoGP 2025.
Perburuan satu tempat tersisa di kursi tim Ducati Lenovo melibatkan tiga nama pembalap yaitu Enea Bastianini selaku petahana dan kandidat baru yaitu Jorge Martin serta Marc Marquez.
Saat ini, persaingannya mengerucut ke dua nama terakhir yakni Martin dan Marquez semenjak lesatan yang mereka tunjukkan serta performa Bastianini yang kurang mengigit.
Dari Martin, setelah menjadi runner-up musim lalu, Juara Dunia satu kali ini membuktikan aspek konsistensi tak lagi menjadi kekurangan hingga dapat memimpin klasemen sementara.
Martinator musim ini tak cuma jago dalam sprint tetapi juga balapan grand prix dengan catatan 2 kemenangan di hari Minggu.
Adapun Marquez, Si Semut dari Cervera membuktikan bahwa talenta besar yang menghasilkan delapan gelar juara dunia tidak menguap hanya karena krisis sejak badai cedera.
Marquez tidak memerlukan waktu lama untuk menemukan kecepatan dengan motor Ducati dalam musim perdananya bersama motor selain Honda selama 11 tahun terakhir.
Bahkan, dia dapat membuat perbedaan yang signifikan dengan motor Ducati lama, mengalahkan rival-rival semotor yang musim lalu mampu menang ketika dia menderita bersama Honda.
Selain itu hanya Marquez dan Martin juga yang mampu menemani Bagnaia dalam sapu bersih podium oleh pasukan Desmosedici dalam dua balapan terakhir.
Perang mental telah dimulai. Martin menjadi pihak yang pertama kali memberi serangan dengan mengungkit faktor popularitas yang akan menguntungkan Marquez.
Bagaimanapun, Marquez masih memiliki magnet terbesar di MotoGP dan itu bukan hanya karena prestasi tetapi juga perseteruan dengan legenda hidup, Valentino Rossi.
"Saya akan memahaminya," ucap Martin jelang seri MotoGP Prancis pada 10 Mei lalu, dilansir dari Motorsport.com.
"Kita berbicara soal Marc Marquez, juara dunia delapan kali, dari aspek pemasaran dia adalah seorang monster dan saya akan memahami posisinya."
"Itu meyakinkan saya bahwa saya memiliki pabrikan lainnya menunggu apa yang terjadi, dalam hal ini, mengunci kesepakatan dengan saya."
"Apapun yang terjadi, saya tidak akan kehilangan tempat (di MotoGP) dan saya akan memiliki sebuah opsi yang baik."
Kalimat Martin tersebut baru-baru ini ditanggapi oleh Claudio Domenicali selaku orang nomor satu di pabrikan asal Borgo Panigale ini.
Dalam wawancara dengan AS, Domenicali tak menampik bahwa dampak yang diberikan pembalap mereka terhadap penjualan motor tidak benar-benar dikesampingkan.
Meski begitu, Domenicali tetap mengingatkan bahwa tujuan utama Ducati di MotoGP adalah kemenangan.
"Talenta dari individu tidaklah menentukan, kita juga harus mempertimbangkan dampaknya dalam sebuah tim," ucap Domenicali.
"Apakah sudut pandang pemasaran memengaruhi? Bagi kami yang terpenting adalah aspek olahraga karena tujuan dari sebuah pabrikan adalah menang."
"Tentunya, jika kita menambahkan komponen komersial ke dalamnya, maka semuanya akan menjadi lebih baik."
Domenicali membeberkan bahwa keputusan tentang pembalap kedua Ducati musim depan akan diambil dalam jeda waktu antara GP Italia pada 2 Juni dan GP Belanda pada 30 Juni.
"Keputusannya akan diambil setelah akhir pekan ini, tetapi sebelum Assen," ucap Domenicali.
"Tidak akan mudah untuk membuat kedua pembalap Spanyol itu bertahan, tetapi bukan berarti tidak mungkin juga," tandasnya.
Persaingan antara Marquez dan Martin akan kembali berlanjut ke lintasan balap pada seri MotoGP Italia yang dihelat pada akhir pekan ini, 31 Mei - 2 Juni 2024 di Sirkuit Mugello, Toscana, Italia.
Baca Juga: Gelagat Tak Rela Bos Gresini Saat Ducati Incar Marc Marquez untuk MotoGP 2025
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, AS.com |
Komentar