BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, buka suara soal perkembangan sektornya setelah dia resmi pensiun pada Juni 2022.
Belum lama ini, Apriyani Rahayu membuat pengakuan bahwa dia bertengkar dengan tandemnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti saat sesi latihan di pelatnas Cipayung, Jakarta menjelang persiapan Singapore Open 2024.
Pertengkaran itu cukup ramai hingga Apriyani hampir menonjok Fadia dan Fadia membanting raket hingga sempat dilerai pemain ganda putra, termasuk Fajar Alfian dan kawan-kawan.
"Soal Apri/Fadia kalau dalam sebuah keluarga bukan ketidakcocokan, tetapi berbeda pendapat," kata Greysia kepada media, termasuk BolaSport.com di sela-sela pre-launching buku biografi, Greysia menembus batas di Gedung KOI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2024)
"Setelah saya ikut berlatih sebagai mentor, hal ini masih lingkup wajar sebagai partner. Tidak ada indikasi yang merah, tetapi masih lampu kuning sebelum menjadi hijau."
"Apri dan Fadia harus berkomunikasi lebih baik lagi karena sama-sama ingin juara."
"Ketika saya tahu kejadiannya, kebetulan saya tidak ada di sana (Cipayung), kemarinnya saya ada di sana. Ketika saya tahu dan coba tanya, pada pelatih, dan anak-anak, oh ternyata ini masih dalam lingkup wajar sebagai partner, tim ganda putri."
"Mana hal yang harus dibicarakan secara internal dan eksternal. Kondisi ini malah "membuat mereka menjadi lebih kuat. "
"Yang bisa saya lihat ini adalah situasi ketika seseorang sudah mencapai puncak tertinggi dan mulai dari bawah lagi. Saya pesan agar Apri tetap dalam kontrol. Namanya juga hidup sudah mencapai dan mempertahankan (medali Olimpiade)."
"Dia harus bisa menyesuaikan dengan partner baru, peran baru, dan situasi baru. Tugas saya sebagai mentor dan senior adalah mengingatkan. Soal cedera tidak usah dibicarakan lagi, tetapi dari pikiran dikuatkan lagi."
Selain Apriyani/Fadia yang sempat diragukan tampil pada Olimpiade Paris 2024, beberapa persoalan juga menghinggapi sektor ganda putri.
Meilysa Trias Puspitasari mengalami cedera dan Ribka Sugiarto yang mundur dari pelatnas PBSI.
"Kalau saya melihat ganda putri di momen puncak dengan gelar Orleans masters dan Spain masters. Untuk mencapai podium ada proses dan dinamika yang harus dilalui," tutur peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani itu.
Tak hanya itu, Greysia juga turut memberikan komentarnya terkait peluang Apri diturunkan di Olimpiade.
"Menurut saya kalau kita mengecurut pada kondisi Apri/Fadia, ini hanya cara pelatih bagaimana supaya dia termotivasi. Jadi tak ada pesan atau kesan negatif," ujar wanita berusia 36 tahun itu.
"Tetapi, bagaimana cara atlet bangun dan harus bangun dan lebih tanggung jawab dan termotivasi lagi nih. Ada tanggung jawab di depan sana apalagi ada Olimpiade yang butuh konsentrasi tinggi."
Sementara terkait ganda putri secara keseluruhan, Greysia menilai tim asuhan Eng Hian tengah dalam tren positif.
Hal ini dibuktikan dengan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari menjadi juara Orleans Masters dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto juara Swiss Open 2024.
"Bahkan Ana/Tiwi walau belum juara tapi masuk final (Spain Masters 2024) sesuatu hal yang patut kita hargai proses mereka. Cuma dinamikanya boleh tanya Koh Didi saja sendiri, dinamikanya mengurus sektor putri," kata Greysia.
"Jadi ini yang sering terjadi. Dulu saya seperti itu dan ada di dalam situ, mungkin Koh Didi juga pusing mengurus saya (saat itu)."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar