"Dia harus bisa menyesuaikan dengan partner baru, peran baru, dan situasi baru. Tugas saya sebagai mentor dan senior adalah mengingatkan. Soal cedera tidak usah dibicarakan lagi, tetapi dari pikiran dikuatkan lagi."
Selain Apriyani/Fadia yang sempat diragukan tampil pada Olimpiade Paris 2024, beberapa persoalan juga menghinggapi sektor ganda putri.
Meilysa Trias Puspitasari mengalami cedera dan Ribka Sugiarto yang mundur dari pelatnas PBSI.
"Kalau saya melihat ganda putri di momen puncak dengan gelar Orleans masters dan Spain masters. Untuk mencapai podium ada proses dan dinamika yang harus dilalui," tutur peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani itu.
Tak hanya itu, Greysia juga turut memberikan komentarnya terkait peluang Apri diturunkan di Olimpiade.
"Menurut saya kalau kita mengecurut pada kondisi Apri/Fadia, ini hanya cara pelatih bagaimana supaya dia termotivasi. Jadi tak ada pesan atau kesan negatif," ujar wanita berusia 36 tahun itu.
"Tetapi, bagaimana cara atlet bangun dan harus bangun dan lebih tanggung jawab dan termotivasi lagi nih. Ada tanggung jawab di depan sana apalagi ada Olimpiade yang butuh konsentrasi tinggi."
Sementara terkait ganda putri secara keseluruhan, Greysia menilai tim asuhan Eng Hian tengah dalam tren positif.
Hal ini dibuktikan dengan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari menjadi juara Orleans Masters dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto juara Swiss Open 2024.
"Bahkan Ana/Tiwi walau belum juara tapi masuk final (Spain Masters 2024) sesuatu hal yang patut kita hargai proses mereka. Cuma dinamikanya boleh tanya Koh Didi saja sendiri, dinamikanya mengurus sektor putri," kata Greysia.
"Jadi ini yang sering terjadi. Dulu saya seperti itu dan ada di dalam situ, mungkin Koh Didi juga pusing mengurus saya (saat itu)."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar