Gregoria mengaku dirinya belajar dari kegagalan-kegagalan sebelumnya d mana dia kalah setelah unggul lalu terkejar.
Disebutkan Juara Kumamoto Masters itu posisi unggul justru membuatnya tampil tidak lepas. Dia pun sempat khawatir akan mengalaminya lagi.
"Beruntung hari ini, di akhir-akhir saya bisa memaksakan bola untuk masuk ke daerah lawan dulu. Ini yang seharusnya saya temukan lebih cepat," ucapnya.
Belajar dari pengalaman juga menjadi kunci kemenangan Fajar/Rian atas salah satu lawan tersulit mereka yaitu Liang Wei Keng/Wang Chang, unggulan kedua.
Fajar/Rian selalu kalah dalam empat pertemuan terakhir dengan Liang Wang sejak semifinal World Tour Finals 2023 pada Desember lalu hingga final Thomas Cup 2024 pada awal Mei.
"Kami melakukan kontrol pada permainan kami hari ini," kata Fajar.
"Belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya, saat sudah unggul kami malah terlalu menggebu-gebu akhirnya menjadi bumerang dan terkejar."
Rian menimpali, "Bersyukur bisa kembali ke semifinal dan memang beberapa kali bagan kami dari awal tahun selalu bertemu mereka."
"Pasti jadinya sudah sama-sama tahu. Hari ini kami sudah lebih siap dengan apa yang mau kami mainkan."
Jejak Gregoria dan Fajar/Rian sayangnya tidak dapat diikuti oleh ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar