Saat Nurmagomedov pensiun dengan rekor tanggung 29-0, Makhachev diplot sebagai penerus legasi petarung Dagestan dan dia berhasil membuktikannya.
Walau rekor pertarungannya ternodai 1 kekalahan KO (25-1), Makhachev justru dianggap lebih komplet daripada Nurmagomedov.
Sebab, dia punya kemampuan yang cakap dalam striking sebagai pelengkap skill grappling mumpuni yang menjadi ciri khas petarung dari kampung halamannya.
"Khabib datang pertama dan akan selalu diingat, atas sumbangsihnya di olahraga ini, bagaimana dia mewakili Dagestan dan mengimplementasikan gaya bertarung itu," ucap legenda UFC, Michael Bisping, kepada TNT Sports.
"Gaya bertarung itu mengambil alih olahraga ini. Namun, waktunya sudah habis. Sudah berakhir, tetapi Islam adalah sebuah versi yang baru, lebih baik."
"Tengok tendangan kaki ke kepala yang membuat KO Alexander Volkanovski. Dia jauh lebih halus dengan kakinya. Grappling-nya sama baiknya dengan Khabib atau bahkan lebih baik.
Makhachev telah mempertahankan gelarnya dua kali dengan mengalahkan Volkanovksi, eks juara kelas bulu sekaligus pertarung nomor satu lintas divisi UFC, secara back-to-back.
Kemenangan atas Poirier tidak hanya membuat Makhachev menyamai Nurmagomedov tetapi juga melampauinya.
Jika tangannya terangkat setelah laga berakhir, Makhachev akan mengungguli Nurmagomedov dalam kesuksesan mempertahankan gelar (3 kali) dan kemenangan beruntun (14 kali).
"Dia sungguh membentuk dirinya sebagai juara," sambung Bisping.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar