"Ian adalah seorang pemain yang selalu ingin menguasai bola, tidak peduli seberapa ketat situasinya, ia ingin menguasai bola dan ia ingin melakukan akselerasi, ia ingin bermain ke depan."
"Jika Anda memiliki mentalitas seperti ini, tentu saja, terkadang Anda akan kehilangan bola."
"Tidak ada perasaan dendam sama sekali terhadap Ian karena mereka melakukan situasi yang sama di babak pertama, tetapi kami tidak menunjukkan efisiensi untuk mencetak gol."
"Saya cukup yakin bahwa Ian akan belajar dari malam itu dan dia akan memiliki masa depan yang cerah," tutur Terzic mengakhiri.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Metro.co.uk, UEFA.com |
Komentar