Mir juga tidak punya kondisi cedera apapun, fisiknya masih bugar. Namun demikian, saat ini, situasinya rumit.
Mir yang kontraknya dengan Repsol Honda akan habis pada akhir musim ini, sampai sekarang belum ditawari soal kelanjutan kerja sama dengan pabrikan Jepang tersebut.
"Manajer Honda, Alberto Puig, mengonfirmasi bahwa mereka, pihak HRC (Honda Racing Corporation) tidak mengadakan pembicaraan kontrak apapun untuk dua tempat yang berpotensi kosong," demikian lapor Speedweek.
Kalaupun Mir ingin melanjutkan kariernya tetap membalap di kelas premier, kemungkinan dia tidak akan melanjutkan kerja sama bersama Repsol Honda.
Ada rumor lain yang muncul bahwa jika Mir masih mau balapan, mungkin saja dia akan reuni dengan Davide Brivio, mantan kepala kru Suzuki saat Mir Juara Dunia musim 2020.
Hanya saja, dia harus rela turun kasta untuk kembali ke sebuah tim satelit, Trackhouse Racing.
Terlepas dari itu, demotivasi dalam karier balapan Mir selama membela Repsol Honda sangat wajar dirasakan.
Kepindahannya ke tim asal Asaka, Jepang itu terjadi di waktu yang tidak tepat. Saat Honda benar-benar ada dalam situasi curam menuju jurang keterpurukan.
Alih-alih membangun duet hebat bersama Marc Marquez, pengalaman balapannya di tim berlogo sayap tunggal itu justru semakin terasa bak neraka.
Crash yang berulang kali hingga terdampar di posisi ke-22 dalam klasemen Kejuaraan Dunia 2023 lalu telah menjadi puncak kesabaran Mir.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar