BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Joan Mir, dengan gamblang mengindikasikan keinginannya pensiun dari MotoGP setelah masa depan tak jelas dan hasil-hasil yang tak kunjung membaik.
Tekad Mir untuk mengakhiri kariernya di dunia balapan tampaknya sudah tinggal garis finis.
Kegundahan dan rasa frustrasi yang terus membuncah selama memperkuat Repsol Honda dalam tiga tahun terakhir sudah tak bisa ia tahan.
Juara Dunia 2020 itu bahkan tidak lagi membuat teka-teki soal masa depannya.
Mir dengan lantang menyebutkan bahwa pensiun sudah ada dalam benaknya dan itu adalah pilihan serius.
Pembalap asal Spanyol itu mengutamakan keluarga kecilnya.
Hal tersebut dia ungkapkan di sela-sela MotoGP Italia 2024 di Sirkuit Mugello, Italia, pekan ini.
"Singkatnya, keluarga saya adalah prioritas utama dalam semua keputusan," ucap Joan Mir dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Secara usia, Mir masih sangatlah muda bagi seorang pembalap. Dia baru berusia 26 tahun.
Mir juga tidak punya kondisi cedera apapun, fisiknya masih bugar. Namun demikian, saat ini, situasinya rumit.
Mir yang kontraknya dengan Repsol Honda akan habis pada akhir musim ini, sampai sekarang belum ditawari soal kelanjutan kerja sama dengan pabrikan Jepang tersebut.
"Manajer Honda, Alberto Puig, mengonfirmasi bahwa mereka, pihak HRC (Honda Racing Corporation) tidak mengadakan pembicaraan kontrak apapun untuk dua tempat yang berpotensi kosong," demikian lapor Speedweek.
Kalaupun Mir ingin melanjutkan kariernya tetap membalap di kelas premier, kemungkinan dia tidak akan melanjutkan kerja sama bersama Repsol Honda.
Ada rumor lain yang muncul bahwa jika Mir masih mau balapan, mungkin saja dia akan reuni dengan Davide Brivio, mantan kepala kru Suzuki saat Mir Juara Dunia musim 2020.
Hanya saja, dia harus rela turun kasta untuk kembali ke sebuah tim satelit, Trackhouse Racing.
Terlepas dari itu, demotivasi dalam karier balapan Mir selama membela Repsol Honda sangat wajar dirasakan.
Kepindahannya ke tim asal Asaka, Jepang itu terjadi di waktu yang tidak tepat. Saat Honda benar-benar ada dalam situasi curam menuju jurang keterpurukan.
Alih-alih membangun duet hebat bersama Marc Marquez, pengalaman balapannya di tim berlogo sayap tunggal itu justru semakin terasa bak neraka.
Crash yang berulang kali hingga terdampar di posisi ke-22 dalam klasemen Kejuaraan Dunia 2023 lalu telah menjadi puncak kesabaran Mir.
Sebuah kenyataan ironis karena Mir sejatinya telah memiliki orang kepercayaan Marc Marquez, Santi Hernandez, pada musim ini.
Memiliki kepala kru tersukses yang telah mengantarkan Marquez juara dunia 6 kali di kelas premier dan tentu sangat mengenal DNA motor Honda, nyatanya tetap tidak bisa membuat hasil-hasil balapan Mir.
Pada MotoGP 2024 kali ini, Mir masih kesulitan dengan RC213V. Dia sering finis di luar 10 besar, gagal finis dalam dua seri balapan, dan berada di peringkat ke-18 dengan 12 poin dalam klasemen sementara musim ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |