“Harga yang dibayarkan untuk pemain memang sangat tinggi, tapi saya tidak bertanggung jawab atas hal tersebut," kata Ten Hag seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Klub melakukan semua negosiasi, termasuk dengan pemain potensial yang akhirnya tidak datang."
“Jadi, semuanya lebih bernuansa daripada gambaran yang dilukiskan bahwa kebijakan pembelian adalah sebuah bencana."
"Semuanya negatif. Namun, terlepas dari semua masalah tersebut, fondasi klub telah tumbuh lebih kuat."
“Saat ini mungkin tidak semuanya terlihat oleh dunia luar, tetapi semua orang di internal akan membuat analisis," ujar sang nakhoda.
Lebih lanjut, Ten Hag meyakini masa depan Man United bakal cerah karena memiliki barisan pemain muda berbakat.
“Dengan talenta seperti (Kobbie) Mainoo, (Alejandro) Garnacho, (Rasmus) Hojlund, dan seseorang seperti Amad Diallo yang telah berkembang sangat pesat, masa depan terlihat cerah," tutur pria kebangsaan Belanda itu.
Bermodalkan dana transfer jor-joran selama dua tahun menangani Man United, Ten Hag baru memberikan dua trofi.
Gelar pertama Ten Hag untuk The Red Devils datang dari Piala Liga Inggris 2022-2023.
Lalu pada 2023-2024, dia membawa timnya ke tangga juara Piala FA.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar