Penampilan apik Bastianini mendapatkan pujian dari Marquez. Si Semut dari Cervera menyebut Bastianini tampil dengan sempurna, terutama di tikungan terakhir.
"Saya bertarung melawan pembalap Ducati tercepat, Bastianini, dia sangat aerodinamis," kata Marquez dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Dia (Bastianini) mengendarai motornya di tikungan terakhir dengan sangat baik dan tidak pernah melakukan kesalahan di sana."
Dengan itu, Marquez harus rela melihat catatan podium beruntun di tiga seri harus terputus di Italia yang notabene kandang musuh bebuyutannya, Valentino Rossi.
Sementara Martin, peristiwa disalip Bastianini di tikungan terakhir tak bisa dilupakan olehnya yang merasakan frustrasi.
Bagaimana tidak? Martin sempat memimpin dengan gap 0,8 detik di depan Bastianini dan lebih terlihat akan menekan Bagnaia untuk posisi pertama.
"Yah, itu sangat menyakitkan pada saat itu, tentu saja. Saya sangat frustrasi, tetapi Anda harus berpikir dengan dingin," kata Martin dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Sebelum balapan saya sudah siap menerima posisi ketiga di belakang Pecco dan Enea, tentu saja."
"Itu adalah kesalahan yang tidak akan saya lakukan lagi, membiarkan celah terbuka di tikungan terakhir. Yah, saya frustrasi dengan diri saya sendiri karena itu."
"Namun, saya senang dengan balapan yang saya lakukan, dan sangat dekat dengan Pecco dan kemenangan," kata Martin.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es, Speedweek.com |
Komentar