Nada heran Bagnaia dan Bastianini bisa dimengerti. Kebetulan, hukuman penalti telah menjadi sarapan sehari-hari Bagnaia dan Bastianini dalam dua seri terakhir.
Pada seri sebelumnya di Catalunya, Bastianini tak hanya mendapatkan 1 tetapi 4 penalti sekaligus yang dimulai dari aksinya memotong tikungan 2.
Merasa dihukum secara tidak adil karena dipaksa melebar oleh Alex Marquez (Gresini Racing) dan sudah memelankan motor, Bastianini membangkang dengan penalti long lap.
Penalti long lap dilipatgandakan karena pada lap berikutnya Bastianini menyenggol Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46) di tikungan yang sama.
Tetap tidak menurut, penalti Bastianini makin berat menjadi ride through penalty dan akhirnya penalti waktu 32 detik karena tidak menjalani hukumannya sampai akhir.
Adapun Bagnaia, dia dihukum turun tiga posisi start saat balapan grand prix akhir pekan lalu karena menghalangi Alex Marquez dalam sesi latihan.
Bagnaia juga pernah dihukum karena menyenggol lawan saat mencoba menyalip. Kejadiannya tahun lalu di balapan MotoGP Spanyol sehingga dia harus turun satu posisi.
Inkonsistensi Steward MotoGP selaku pengadil dalam menentukan mana insiden lomba dan mana pelanggaran telah membuat keki dan tak hanya kedua pembalap Ducati itu sendiri.
Terlepas dari hal itu, Bagnaia dan Bastianini telah menghadirkan pesta bagi tim Ducati dalam akhir pekan spesial yang ditandai dengan tampilan biru ala tim nasional Italia.
Ini menjadi pertama kalinya Bagnaia dan Bastianini mencetak podium 1-2 bagi Ducati sejak menjadi rekan setim pada musim lalu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar