Sedangkan sekarang, jumlah unggulan Indonesia mengalami penurunan, berjumlah empat.
Walau hanya turun satu angka, faktanya ada situasi yang cukup signifikan.
Situasi yang dimaksud adalah kondisi kekuatan ganda putra Indonesia yang sebelumnya jadi sektor terkuat kini cuma ada satu pasangan yang berstatus unggulan.
Tahun lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto masih ditemani Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sebagai pasangan unggulan satu dan empat.
Sedangkan tahun ini, cuma Fajar/Rian yang dijagokan. Itupun, status urutan unggulan mereka ada di tempat ketujuh.
Menghilangnya Ahsan/Hendra dari daftar unggulan cukup dimaklumi karena mereka telah meminimalisir jumlah turnamen yang diikuti, menyusul pertimbangan kebugaran fisik di saat usia mereka sudah lebih dari 35 tahun.
Namun, yang disayangkan adalah para junior The Daddies.
Selain Fajar/Rianb, dua pasangan ganda putra muda Indonesia lainnya, seperti Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin masih kesulitan untuk menembus top 10 secara konsisten.
Fikri/Bagas dan Leo/Daniel bahkan sekarang sudah disalip ganda putra racikan baru China, He Ji Ting/Ren Xiang Yu yang melejit tembus 10 besar.
He/Ren bahkan terbilang jadi ancaman nyata para ganda putra Indonesia setelah penampilan mereka pada pekan lalu yang menjuarai Singapore Open 2024 dengan menundukkan Fajar/Rian di final
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BWF Tournament Software |
Komentar