Hasilnya, skor ketat bertahan sampai 16-17. Di poin krusial ini, Ahsan/Hendra berhasil menyamakan kedudukan dan bahkan berbalik unggul 19-18.
Juara Dunia 3 kali itu tinggal dua angka lagi mengamankan gim pertama.
Sayangnya, di momen ini, servis Ahsan terkena fault. Hakim servis menganggap posisi kok melebihi batas tinggi aturan servis.
Ahsan sempat protes dan ditenangkan umpire. Fault itu berpengaruh pada momentum The Daddies yang selanjutnya melakukan kesalahan sendiri dan kalah tipis 19-21.
Pada gim kedua, Ahsan/Hendra mengamuk. Mereka meraih angka dengan sangat cepat lewat permainan drive yang sering memancing eror lawan hingga unggl 11-2.
Setelah interval, Ahsan/Hendra terus memimpin dan menjaga keunggulan jauh itu sampai poin genting dan merebut gim kedua dengan skor 21-12.
Di gim ketiga, Ahsan/Hendra ketinggalan duluan. Namun, mereka bangkit dan berhasil membalikkan situasi untuk menyerang sampai meraih lima angka beruntun 11-6.
Amukan dan ganasnya Ahsan/Hendra masih terus berlanjut setelah interval. Pola serangan benar-benar mereka pegang sampai unggul telak 13-7.
Tidak banyak yang bisa dilakukan Jomkoh/Kedren.
Selain tekanan dari Ahsan/Hendra, lawan juga harus menghadapi tekanan besar dari publik Istora yang selalu bergemuruh saat Ahsan/Hendra menyerang.
Paruh kedua gim ketiga benar-benar jadi milik wakil Indonesia, Ahsan/Hendra berhasil mengunci kemenangan dengan skor 21-13.
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2024 - Susah-Susah Bangkit, Jonatan Dibuat Frustrasi Underdog
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar