Beberapa kaii pertahanan Tan/Thinaah terlalu rapuh dengan sering meninggalkan ruang sehingga Apriyani/Fadia mudah menyasar posisi kosong itu sampai memimpin 7-4.
Barulah setelah itu, perlahan kekuatan kedua pasangan mulai sama-sama keluar. Apriyani/Fadia terkejar di angka 8-8 dan mulai tertikung di 9-11.
Apriyani diincar berkali-kali di arah backhand.
Kontrol angin lapangan juga susah dilakukan Fadia atau Apriyani yang beberapa lob-nya melebar hingga pasangan andalan Indonesia ini ketinggalan 9-13.
Namun, pasangan Merah Putih itu tidak menyerah dan terus berusaha mengejar sampai mampu menyamakan kedudukan 16-16.
Namun, saat berhasil mengejar 18-19, Apriyani/Fadia justru sering memberikan bola tanggung. Return service dari Apriyani yang membentur net membuat mereka kalah 18-21.
Pada gim kedua, perolehan skor masih imbang sampai 6-6. Namun, permainan Apriyani/Fadia masih kurang lepas.
Perputaran posisi mereka kurang mulus, sehingga malah sering berakhir dengan kesalahan sendiri dan ketinggalan dari 8-10 hingga 9-11.
Pasca-break di interval, Apriyani/Fadia makin disetir oleh Tan/Thinaah. Mereka mulai sulit mengembangkan permainan dan ketinggalan 11-16.
Beberapa kali serangan Tan/Thinaah diarahkan ke tengah dan membuat Apriyani/Fadia lagi-lagi mengalami miskomunikasi hingga konsentrasi mereka benar-benar terlihat buyar.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar