"Tujuan kami adalah mempertahankan Martin dan Marquez dan kami tahu sejak awal bahwa ini akan sangat rumit," ujar pria 57 tahun itu.
"Kami mencoba hingga akhir hingga kami menyadari bahwa hal itu tidak mungkin lagi."
"Solusinya adalah bertaruh pada Martin atau bertaruh pada Marquez. Ini juga merupakan keputusan yang rumit, namun pada akhirnya kami memilih Marc."
Kemampuan Marquez untuk menonjol di antara delapan pembalap Ducati dengan Desmosedici lama keluaran tahun kemarin memberi keseimbangan yang menguntungkannya.
"Kesadaran yang dicapai dalam beberapa bulan terakhir, bahwa dia bisa membuat perbedaan dengan motor kami," kata Dall’Igna.
"Motor kami telah mencapai level yang luar biasa. Jadi, fakta memiliki dua pembalap seperti Marquez dan Bagnaia meningkatkan peluang memenangkan Kejuaraan Dunia yang merupakan tujuan kami."
Dall’Igna merasa tidak banyak pilihan antara rekan setimnya di masa depan, Bagnaia dan Marquez yang merupakan satu-satunya juara kelas premier di grid.
"Mereka adalah dua juara. Mereka bertekad. Mereka berdua menderita dan tahu bagaimana menderita," ucap Dall'Igna.
"Pada momen itulah Anda melihat semangat sang juara. Menurut pendapat saya, mereka akan bersaing secara setara."
Sementara itu, Martin menandatangani kontrak dengan Aprilia pada Senin (3/6/2024) malan rekan setim Bagnaia saat ini Enea Bastianini diperkirakan akan bergabung dengan KTM melalui tempat di Tech3.
Baca Juga: Tak Ada Rusuh-Rusuh Marquez-Bagnaia, Bos Ducati Bantah Curangi Jorge Martin
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar