"Seluruh dunia ajang balap motor mendorong Pramac untuk melakukan sesuatu (berubah) selain terus bekerja dengan Ducati," tandasnya.
Kalimat Dall'Igna merujuk pada betapa dominasinya jumlah tim Ducati pada dua musim terakhir di MotoGP.
Ducati tak sekadar punya satu atau dua tim satelit, tetapi tiga.
Alhasil, ada delapan motor Desmosedici GP yang bertarung di lintasan dan bersaing dengan pabrikan lain yang semuanya hanya punya empat motor.
Bahkan khusus Yamaha, mereka hanya jadi tim semata wayang dengan 2 motor karena tak punya tim satelit sejak ditinggalkan RNF.
Peluang Pramac didorong untuk merapat ke Yamaha juga makin besar jika menilik kepentingan Dorna yang ingin menyeimbangkan tatanan persaingan kelas premier lagi.
Tentu ada kekecewaan dari sisi Dall'Igna jika melihat Pramac selaku tim satelit paling setia Ducati itu harus merapat ke tim lawan.
"Tetapi ini akan lebih menjadi kekecewaan pribadi dan dari sisi olahraga ini, karena Pramac dan Paolo Campinoti telah bersama kami sejal lama," ungkap Dall'Igna.
"Masa-masa itu telah menjadi bagian dari kesuksesan yang kami rasakan bersama. Sayang sekali."
"Situasinya masih terbuka (negosiasi), tapi ada masalah," ucapnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Bolaport.com |
Komentar