BOLASPORT.COM - Tunggal putra China, Shi Yu Qi, menegaskan statusnya sebagai raja bulu tangkis saat ini dengan torehan gelar juara dari Indonesia Open 2024.
Jelang mengambil alih peringkat satu dunia dari Viktor Axelsen (Denmark) pada pekan depan, Shi Yu Qi melanjutkan tren impresifnya tahun ini dengan menjadi juara Indonesia Open 2024.
Shi Yu Qi mengalahkan jawara Denmark lainnya, Anders Antonsen, dengan skor 21-9, 12-21, 21-14 dalam pertandingan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6/2024).
Pertandingan kedelapan antara Antonsen dan Shi Yu Qi dimulai dengan tempo pelan.
Tidak banyak pengembalian agresif. Kedua pemain bak bermain catur karena sama-sama bermain sabar untuk menanti kesempatan menyerang.
Saking rendahnya tensi di awal, Antonsen dua kali mengambil waktu untuk meminta pergantian kok, termasuk yang baru diterimanya dari hakim servis.
Pemain Denmark membuka keunggulan di 6-4 setelah kejar-kejaran angka. Namun, inisiatifnya untuk menyerang duluan malah berbuah serangan balik bertubi-tubi.
Shi dapat membalikkan keadaan hingga unggulan kedua turnamen ini memimpin dengan selisih skor yang telak 11-6 di interval.
Antonsen masih tak berkutik. Pengembaliannya selalu dapat dikembalikan oleh Shi hingga dirinya kerap mati sendiri.
Gestur pasrah mulai ditunjukkan Istora Boy, julukan Antonsen karena empat kali menjalani laga final di Istora.
Salah satu momennya, Antonsen membelakangi Shi sambil membungkukkan badan setelah memberi bola tanggung.
Cuma ada satu poin lagi yang dicetak juara Indonesia Masters dua kali itu hingga game point 20-7 bagi Shi Yu Qi, lalu dua poin hingga berakhirnya gim pertama.
Gim pertama rampung dengan skor telak 21-9 setelah netting dari Shi cuma bisa dibalas Antonsen dengan lob yang melebar.
Momentum berpindah kepada Antonsen pada gim kedua. Semangatnya kembali saat bola-bolanya mulai sering menembus pertahanan Shi hingga memimpin 5-2.
Shi tak mau kalah dengan menekan lebih agresif. Skor disamakan pemain yang baru pekan lalu menang di Singapore Open ini pada 5-5 dan 6-6.
Antonsen menemukan kembali ritmenya.
Dengan pergerakan luwes dan gestur ekspresif yang menjadi ciri khasnya, dia menjauhkan selisih poin untuk unggul 11-8 pada paruh gim kedua.
Antonsen makin percaya diri. Bola-bola netting yang semula menjadi momok diladeninya dengan lebih berani.
Tidak ada celah yang diberikan Antonsen kepada Shi. Gim kedua dimenangi deputi Viktor Axelsen itu dengan skor yang juga menyakinkan 21-12.
Pertandingan lebih intens hadir pada gim ketiga. Antonsen dan Shi Yu Qi berbalas unggul dalam reli-reli yang sengit.
Shi Yu Qi tampil lebih baik pada interval pertama. Dia mampu menyergap Antonsen dengan bola-bola tak terduga. Adapun Antonsen kembali banyak melakukan eror.
Setelah skor yang ketat hingga 8-7, pemain andalan China memperlebar keunggulan di interval dengan skor 11-7.
Shi Yu Qi masih unggul empat angka di 15-11. Antonsen mengulur waktu tetapi diperingkatkan, tak cuma kali ini saja, oleh umpire asal Indonesia, Abdul Latif Jaohari, yang bertugas.
Konsistensi menjadi kunci kemenangan Shi. Dia tampil lebih solid dan minim membuat kesalahan dibandingkan sang lawan.
Tak tersentuh oleh Antonsen, podium tertinggi akhirnya dipastikan oleh Shi setelah bertanding selama 1 jam 11 menit. Poin terakhir didapat dengan memenangi adu netting.
Raihan gelar juara dari Indonesia Open 2024 menjadi pesta yang manis yang bagi Shi Yu Qi jelang mengambil alih peringkat 1 dunia dari tangan Viktor Axelsen.
Shi Yu Qi tampil luar biasa sepanjang tahun ini.
Dia menorehkan catatan 35 kemenangan dari 38 pertandingan yang berbuah raihan gelar di India Open, French Open, Singapore Open, Indonesia Open, plus Thomas Cup.
Tiga kekalahan Shi pun salah satunya karena cedera, tepatnya di perempat final All England Open saat dia bersua Jonatan Christie.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar