Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Open 2024 - Shi Yu Qi dari Kena Sanksi, Akhiri Penantian Tunggal Putra China 35 Tahun hingga Rebut Ranking 1 Dunia dengan Rekor Belum Terkalahkan

By Delia Mustikasari - Senin, 10 Juni 2024 | 06:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra China, Shi Yu Qi, di podium juara Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6/2024).
PBSI
Pebulu tangkis tunggal putra China, Shi Yu Qi, di podium juara Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6/2024).

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra China, Shi Yu Qi, mengukir catatan manis dengan meraih gelar juara Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta.

Pebulu tangkis kelahiran 28 Februari 1996 itu menjadi kampiun seusai menang dengan skor 21-9, 12-21, 21-14, Minggu (9/6/2024).

Melalui hasil ini, Shi membayar penantian 35 tahun tunggal putra China menjadi kampiun Indonesia Open setelah terakhir diukir oleh Xiong Guobao pada 1989.

Shi juga sukses melakukan revans melawan Anders Antonsen setelah sebelumnya kalah di final Malaysia Open 2024.

Saat itu di Axiata Arena, Kuala Lumpur, tunggal putra asal Negeri Tirai Bambu itu menyerah dengan skor 14-21, 13-21 dari pebulutangkis ranking lima dunia tersebut

Pada pertandingan ini, peraih medali perak Asian Games 2022 itu mengaku bermain lepas tanpa beban agar bisa tampil maksimal.

Dengan strategi seperti itu, tunggal putra ranking dua dunia tersebut bisa mengeluarkan permainan terbaiknya untuk akhirnya menang dalam tempo 61 menit atas Antonsen.

"Saya mencoba untuk tampil lepas agar tidak cedera. Semua pemain pasti mengalami hal yang sama agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan mengingat berikutnya akan tampil pada ajang Olimpiade Paris 2024," kata Shi dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com.

Perjalanan Shi Yu Qi menuju partai Indonesia Open 2024 tidak mudah mengingat harus menghadapi rekan satu negaranya sejak 32 besar.

Pada babak pertama, Shi Yu Qi berhadapan dengan Lei Lan Xi untuk menang dengan skor 21-16, 21-13.

Baca Juga: Indonesia Open 2024 - Kekecewaan Ricky Soebagdja dengan Performa Wakil Tanah Air, Rela Ambil Risiko Tak Turunkan Jonatan Christie dan Anthony Ginting pada Australia Open

Pada babak 16 besar, juara French Open 2024 itu melewati kompatriotnya Lu Guang Zu dengan skor identik 21-16, 21-16.

Pada emifinal, runner up BWF World Tour Finals 2023 itu kembali berhadapan melawan rekannya Li Shi Feng untuk akhirnya melangkah ke partai puncak setelah menang dengan skor 19-21, 21-19, 21-14.

"Saya menjadikan turnamen Indonesia Open 2024 sebagai ajang pemanasan sebelum tampil pada Olimpiade Paris 2024 mendatang," ujar Shi.

Gelar juara Indonesia Open 2024 membuatnya masih memegang catatan laga win tak terkalahkan sejak Thomas Cup 2024.

Dia kini mengantongi 12 laga kemenangan beruntun. Menjadi pesaing sengit Jonatan Christie yang sebelumnya memegang catatan 16 kemenangan.

Sebelumnya, mereka sama-sama memiliki rekor bagus sejak tampil bersih tanpa kekalahan pada ajang Thomas Cup 2024.

Tim Thomas China dan Indonesia saling berhadapan di final pada bulan Mei 2024 lalu di Chengdu, China.

Hingga laga puncak itu pula, baik Shi Yu Qi maupun Jonatan sama-sama tak terkalahkan.

"Tentu gelar juara di turnamen ini meningkatkan kepercayaan diri saya, dan bagi saya ke depannya akan mencoba melakukan evaluasi dan berlatih lagi untuk menghadapi Olimpiade Paris 2024," tutur Shi

"Dengan latihan maksimal, saya bisa meraih medali emas Olimpiade Paris 2024."

Shi bahkan akan menduduki peringkat 1 dunia pada Selasa (11/6/2024), menggeser takhta Viktor Axelsen (Denmark) yang absen pada Indonesia Open 2024 karena mengalami cedera.

Sebelum mencapai hasil belum terkalahkan, Shi mendapat hukuman larangan bermain oleh Federasi Bulu Tangkis China (CBA).

Shi mendapat larangan bermain selama satu tahun karena perilaku yang tidak pantas pada Thomas Cup 2020.

Baca Juga: Indonesia Open 2024 - Tundukkan No.1 Dunia Jadi Modal Kepercayaan Diri Menuju Olimpiade Ganda Putri Korea Selatan

Kala itu pada babak semifinal Thomas Cup 2020, China bertemu dengan Jepang, Shi yang dipilih untuk melawan tunggal putra unggulan Kento Momota memilih mundur dan dinilai tidak sportif.

Saat itu, Shi tertinggal pada gim pertama karena kalah dengan skor akhir 20-22, lanjut ke pertandingan di gim kedua dia tertinggal jauh di interval dengan skor 2-11.

Selepas interval skor terus berubah dan menambah perolehan angka bagi Momota menjadi 20-5, pada momen match point tersebut Yuqi memilih untuk mundur dari pertandingan.

Selepas pertandingan Shi justru membuat pernyataan kontroversial dengan menganggap bahwa Momota belum sah menjadi pemenang karena belum mencapai skor 21.

"Ya, jika dia tetap berada di angka 20 itu berarti saya belum kalah," ucap Shi kala itu.

Hal tersebut membuat Federasi Bulu Tangkis China memutuskan untuk menjatuhkan sanksi larangan bertanding kepada Shi selama satu tahun.

Dengan larangan yang dijatuhkan tersebut federasi bulu tangkis China berharap Yuqi bisa berkaca dan memperbaiki sikapnya kedepan.

Perlahan Shi bangkit dan menjadi tungga putra terbaik China.

"Ini membuktikan hasil kerja keras tunggal putra China. Untuk sanksi, hal itu sudah berlalu. Yang penting, tingkatkan level permainan dan fokus ke depan," ucap Shi.

"Kali ini yang terpenting pada Olimpiade percaya pada diri sendiri meski masih ada evaluasi. Setelah pulang ke China, saya akan lakukan evaluasi secepatnya."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com
Komentar (1)
kereeen bt dh

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
29
70
2
Arsenal
28
55
3
Nottm Forest
28
51
4
Chelsea
28
49
5
Man City
28
47
6
Newcastle
28
47
7
Brighton
28
46
8
Aston Villa
29
45
9
Bournemouth
28
44
10
Fulham
28
42
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Barcelona
26
57
2
Real Madrid
27
57
3
Atlético Madrid
27
56
4
Athletic Club
27
49
5
Villarreal
26
44
6
Real Betis
27
41
7
Mallorca
27
37
8
Rayo Vallecano
27
36
9
Celta Vigo
27
36
10
Sevilla
27
36
Klub
D
P
1
Inter
28
61
2
Napoli
28
60
3
Atalanta
28
58
4
Juventus
28
52
5
Lazio
28
51
6
Bologna
28
50
7
Roma
28
46
8
Fiorentina
28
45
9
Milan
28
44
10
Udinese
28
40
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X