“Event DCR 2024 yang diselenggarakan di Dieng, Wonosobo, salah satu tujuannya adalah untuk mempersiapkan para pelari Indonesia agar siap bertanding di UTMB ,” jelas Fandhi Achmad, founder Dieng Caldera Race.
"Pemilihan lokasi di Dieng dimaksudkan agar atlet lebih mudah beradaptasi dengan cuaca di Chamonix, Prancis, yang sangat dingin."
Hal ini sangat beralasan karena Dieng dikenal sebagai Little Chamonix-nya Indonesia, yang memiliki landscape indah, trek yang menantang, serta suhu yang bisa mencapai titik 0 derajat.
Kondisi ini sangat mirip dengan Chamonix di Prancis yang menjadi pusat kegiatan penyelenggaran UTMB.
Tidak hanya sebagai olahraga prestasi yang mencetak atlet bertaraf internasional, penyelenggaraan event trail run seperti DCR 2024 juga sudah menjadi ajang sport tourism.
Hal ini terbukti dengan penyelenggaran event DCR yang sudah memasuki tahun ketiga.
Dalam setiap penyelenggaraannya, DCR selalu diikuti dengan acara festival budaya
dan UMKM lokal.
Festival budaya ini menggairahkan pariwisata di kawasan Dieng.
“Kami berkeinginan untuk berkontribusi dalam pariwisata Indonesia," ujar Yulius
Tjendrawan, Event Director DCR 2024.
"Jika selama ini indeks kepariwisataan Indonesia menduduki peringkat 22 dunia, kami berharap event DCR menjadi salah satu kontributor dalam upaya peningkatan indeks tersebut, setidaknya meningkat menjadi 20 besar dunia."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar