Manajer tim Ducati, Gigi Dall'Igna sudah bisa melihat data Marc bersama motor GP23, dan dia tidak ingin menjadi manajer tim lain punya kesempatan untuk mengontrak Marquez.
"Hanya menghitung hari menjelang MotoGP Belanda, rookie paling sensasional adalah Marc Marquez," ujar Noyes.
"Ini adalah level yang sangat sulit dicapai, ia memenangkan kejuaraan dunia di tahun pertamanya dengan enam podium, dua pole position, dan empat lap tercepat."
"Sangat sulit untuk membandingkan level pembalap dari satu era ke era lainnya. Namun tidak pernah dalam sejarah Kejuaraan Dunia kita memiliki situasi di mana setiap motor mampu memenangkan perlombaan."
"Pedro (Acosta) memiliki dua balapan tersisa untuk mengalahkan rekor Marquez sebagai pembalap termuda yang menang, tetapi menurut saya dia tidak terobsesi dengan hal itu," ucap Noyes.
Sementara itu, Yamaha masih mati-matian mencari tim satelit untuk mencoba menyamakan kedudukan.
Segalanya seolah menunjukkan bahwa tim yang berpeluang terbaik untuk berakhir di bawah kendali Jepang adalah Pramac Racing karena tahun depan mereka tidak lagi mendapat bantuan dari pembalap bintang mereka, Jorge Martin.
"Tim satelit seperti Pramac membayar Ducati. Tetapi, Yamaha yang sekarang belum punya tim satelit, menawarkan Pramac jutaan, ada pembicaraan sampai 8 motor dan dengan syarat seperti tim pabrikan," kata Noyes.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar