Baca Juga: Hasil Australian Open 2024 - Putri KW Susul Komang dan Ester, Tunggal Putri Indonesia Masih Komplet
Sekarang hanya dalam beberapa tahun, tim bulu tangkis Jepang mulai mengalami penurunan.
Sebagai pelatih kepala, Park Joo-bong punya banyak keluhan. Park adalah tokoh kunci yang mempromosikan pengembangan bulu tangkis di Jepang.
Bulu Tangkis Jepang menerapkan sistem klub dan pemain dulunya bertahan di bulutangkis klub di bawah naungan berbagai perusahaan besar.
"Sebelum saya datang ke Jepang, hanya ada tim bulu tangkis paruh waktu,
pelatih dari klub, dan di sana tidak ada pelatih penuh waktu," ucap Park dilansir dari Aiyuke.
"Saat akan berpartisipasi dalam turnamen internasional, pelatih paruh waktu ini dibayar setiap hari sesuai dengan standar pelatih tim nasional."
"Suasana pada saat itu adalah selama kami berpartisipasi pada kompetisi internasional, ternyata tidak masalah jika kami kalah dan pemain tidak memiliki motivasi memenangkan gelar bagi negara."
"Saya dulu terkejut dengan situasi saat itu. Singkatnya, terlalu banyak
hal-hal yang perlu diubah. Bukan saja tidak ada pelatih, tidak ada tempat pelatihan, dan para pemain dan pelatih tidak memiliki kesadaran yang cukup."
"Saya dengar, tim bulu tangkis Jepang hanya berlatih empat kali setahun sebelumnya. Biasanya hanya selama 3-4 hari sebelum kompetisi penting atau para pemain dilatih di klub masing-masing."
"Selanjutnya mereka berkumpul di bandara untuk pergi ke kompetisi bersama. Begitu kompetisi internasional selesai, para pemain akan langsung bubar dan kembali rumah."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | aiyuke.com |
Komentar