Beberapa kesalahan dilakukan dan kagok menyelami taktik lawan yang baru mereka temui menjadi penyebabnya.
Terlebih, Chen Zhi Ray memiliki postur menjulang, 190 cm dengan usianya yang masih sangat muda 21 tahun.
Ahsan/Hendra tak bisa asal main kencang dan smes keras. Mereka mulai mengubah taktik, memegang area depan net lebih kuat.
Placing di area yang tak disangka lawan juga membuat mereka akhirnya berhasil menemukan celah lawan hingga menyamakan kedudukan 7-7.
Sejak itu, The Daddies berhasil menyetir kendali permainan. Mereka unggul sampai interval 11-8.
Setelah interval, Ahsan/Hendra main lebih tenang tetapi tak mengendurkan keganasan mereka. Salah satu kelebihan pasangan Juara Dunia tiga kali itu adalah cara main mereka yang kalem, dan terlihat santai namun mematikan.
Hal inilah yang terjadi ketika Ahsan/Hendra terus-terusan diserang, tetapi tetap menguasai suasana pertandingan dan tidak panik.
Bahkan defens mereka sering terlihat dilakukan dengan cara santai sampai mengundang gelak tawa dan pujian dari komentstor BWF, saking santainya Ahsan dan Hendra melakukan defens tetapi mampu mengembalikan shuttlecock dengan halus.
Ahsan/Hendra berhasil mengemas kemenangan cukup telak 21-14.
Pada gim kedua, awalnya laga berjalan lebih imbang hingga 3-3. Tetapi beberapa kesalahan dilakukan Ahsan dan Hendra membuat mereka ketinggalan cukup jauh 4-9.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar