BOLASPORT.COM - PSM Makassar belum bisa bergerak mencari pengganti Yakob dan Yance Sayuri, masih ada hukuman FIFA larangan transfer tiga periode.
PSM Makassar terancam menjalani Liga 1 2024/25 dengan pincang, jika melihat kondisi di bursa transfer sekarang.
Baru satu tahun lalu Juku Eja menjadi juara Liga 1 berkat tangan dingin Bernardo Tavares mengolah skuad seadanya.
Setelah menjalani Liga 1 2023/24 dengan terseok-seok, Tavares tampak harus meramu skuad dengan bahan lebih sedikit.
PSM baru saja terkonfirmasi ditinggal dua pemain timnas Indonesia, Yakob Sayuri dan kembarannya Yance Sayuri.
Yakob Sayuri mencatatkan 22 caps untuk timnas Indonesia, 21 di antaranya terjadi saat ditangani Tavares.
Yance pada mulanya hanya bek kiri pelapis di PSM, tetapi bisa menjadi pemain elite dan memenangi satu caps tim Garuda.
Dua pemain sayap tersebut kini memilih hijrah ke Malut United, klub promosi yang sedang jor-joran berbelanja.
Selain dua pemain itu, PSM juga kehilangan Safrudin Tahar, Erwin Gutawa, dan Ifan Nanda.
Dalam kondisi demikian, klub yang dipimpin Direktur Utama Sadikin Aksa itu tak bisa mendatangkan pemain baru.
FIFA sedang menghukum PSM selama tiga periode pendaftaran pemain, atau tiga kali bursa transfer.
Hukuman tersebut tercantum dalam laman knowledge.fifa.com/registration-bans.
PSM menjadi satu-satunya klub Liga 1 di antara delapan hukuman yang masih menggelayuti sepak bola Indonesia.
Hukuman untuk PSM dijatuhkan pada 12 April 2024, yang berarti hampir dua bulan silam.
Sebagai catatan, Persija Jakarta sempat mendapatkan hukuman serupa, bahkan dihukum dua kali.
Namun manajemen Macan Kemayoran bergerak cepat menuntaskan sanksi dan kini bisa bergerak leluasa di bursa transfer.
Di PSM, Sadikin Aksa dan kolega sejauh ini belum mampu menghapuskan hukuman tersebut dari laman resmi FIFA.
Selama sanksi tersebut belum diangkat, manajemen tak bisa mendaftarkan pemain ke PT LIB dan Tavares hanya bisa memainkan bocah akademi.
Baca Juga: Dipinang Malut United, Yakob Sayuri: Suatu Kebanggaan
"Sanksi FIFA itu pasti kita akan selesaikan," ujar Sadikin dilansir dari Tribun Timur pada awal Mei.
"Tidak mungkin kita akan mulai liga kalau tidak kita selesaikan."
"Itu simpel untuk diselesaikan, bukan masalah besar, kita sudah dua kali merasakan seperti itu," jelasnya.
Alangkah baiknya problem itu bisa segera diselesaikan dan tak ada sanksi keempat untuk klub kebanggaan Sulawesi Selatan.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar