Ester yang berjumpa dengan Aya Ohori asal Jepang, harus tertikung menyakitkan setelah berhasil memenangi gim pertama lebih dulu dan unggul pada gim kedua.
Dari 13-9 sampai 15-12, Ester justru banyak melakukan kesalahan, terutama dalam pengamatan bola lob serang Ohori yang sering dikiran out, padahal masih masuk.
Pada gim ketiga, dia kalah start dan tertinggal jauh. Meski sempat mengejar, Ester kesulitan menjaga ritme dan kalah dengan skor 21-17, 19-21, 16-21.
Meski kalah, dia mengambil hikmah dari pertemuan dengan Ohori hari ini.
"Meski belum berhasil, rasanya performanya makin baik dan rasa percaya diri juga bertambah. Sebagai bahan evaluasi, yang pasti banyak yang harus saya tambah. Dari faktor mental dan cara bermain saya harus ditingkatkan lagi," kata Ester dalam rilis pers PBSI.
Adapun Ahsan/Hendra, pada laga puncak hari ini harus menyerah di hadapan wakil unggulan pertama asal China, He Ji Ting/Ren Xiang Yu yang tampil menggebu.
The Daddies kalah dalam dua gim. Meski begitu, final yang dijalani Hendra sendiri hari ini tetap memiliki kesan istimewa.
Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu telah mencatatkan rekor sangar berupa selalu mampu mencapai setidaknya satu final setiap tahunnya dalam 23 tahun beruntun sejak 2002 lalu.
Dari Hendra masih berusia 17 tahun sampai sekarang sudah menginjak usia 39 tahun.
Terlepas dari itu, juara umum pada Australian Open 2024 kali ini jatuh kepada China yang juga mengantongi gelar dari ganda campuran lewat derbi yang dijalani Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin dengan Guo Xin Wa/Chen Fang Hui.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar