Senada dengan Tiwi, Ana juga menyebutkan ada faktor kesabaran yang membuat mereka akhirnya berhasil memegang kendali permainan.
"Pada gim pertama kami belum menemukan pola permainan yang kami inginkan. Juga kami terlalu buru-buru ingin menyerang," ulas Ana.
"Pada gim kedua dan ketiga kami sudah dapat pola permainannya. Sehingga bisa main lebih baik dan hasilnya menang."
"Bersyukur dan rasanya senang bisa mendapatkan gelar juara di level super 500 untuk kali pertama. Keberhasilan ini bisa menambah kepercayaan diri untuk ke depannya," kata pemain asal Jember, Jawa Timur itu.
Memang, gelar Australian Open 2024 ini menjadi gelar pertama Ana/Tiwi sejak dipasangkan dan mentas ke level senior.
Final demi final sebenarnya telah mereka capai, termausk tahun ini kala berhasil jadi finalis Spain Masters 2024 dan Thailand Open 2024. Namun hasilnya sering harus puas jadi runner-up.
"Tentu saja saya sangat bersyukur dengan gelar pertama di turnamen level 500. Keberhasilan ini menambah kepercayaan diri dan menjadi motivasi untuk ke depannya. Saya merasa terharu dan senang," kata Tiwi.
"Kemenangan ini saya persembahkan kepada pelatih, keluarga, teman-teman terdekat, dan semuanya yang sudah percaya bahwa kami itu mampu dan bisa," tambahnya.
"Gelar juara ini saya persembahkan untuk keluarga dan juga untuk Indonesia," sahut Ana.
Keberhasilan mereka menjadi juara di Australian Open 2024 turut melengkapi jajaran ganda putri Indonesia di pelatnas yang sudah pernah mencicipi gelar BWF World Tour.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar