"Dari 60 pemain itu, sudah ada yang pemain U-16 sebelumnya yang bagus-bagus juga. Jadi nothing to lose saja, main saja," lanjutnya.
Akhirnya, Pratama Arhan terpilih masuk untuk mengikuti pemusatan latihan di Thailand selama 10 hari.
Pratama Arhan mengaku keteteran saat mengikuti pemusatan latihan karena harus mengikuti latihan tiga kali sehari dengan menu gym dan latihan fisik.
"Akhirnya dibawa ke TC di Thailand. Gila, waktu TC di sana. Kita 'dibunuh' di sana. Sehari latihan tiga kali," ujar Pratama Arhan.
"Lapangan jauh. Istirahat di perjalanan, 30 menit tidur di bus, sampai hotel istirahat. Misal latihan pagi, kita di lapangan, main bola, fisik, terus lari 5 kilometer, 25 menit."
"Habis itu selesai, balik hotel, makan siang, istirahat satu jam setengah, gym, istirahat lagi, latihan lagi sore. Malamnya latihan gym lagi."
"Selama sepekan lebih begitu terus. Tetapi itu pengalaman bagus buat saya pribadi," tutupnya.
Sayang, Pratama Arhan gagal tampil di ajang Piala Dunia U-20 2021 usai gelaran tersebut ditunda hingga 2023.
Meski begitu, karier Pratama Arhan baru saja dimulai dan akhirnya menjadi andalan Shin Tae-yong di sektor bek kiri Timnas Indonesia senior.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Youtube |
Komentar