BOLASPORT.COM - Bek Suwon FC, Pratama Arhan, bercerita soal pemanggilan perdana dirinya ke Timnas Indonesia.
Pratama Arhan mendapatkan panggilan perdana ke skuad Timnas Indonesia di level U-19.
Pemain 22 tahun tersebut dipanggil usai bersinar di Elite Pro Academy U-18 2019.
Saat itu, dia sukses membawa PSIS Semarang U-18 jadi peringkat kedua Elite Pro Academy U-18 2019 dan peringkat ketiga Elite Pro Academy U-20 bersama PSIS Semarang U-20.
Dalam waktu singkat, kariernya langsung melesat dan menembus tim utama PSIS Semarang.
Pratama Arhan dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas U-19 Indonesia pada era 2020 yang diikuti oleh 60 pemain.
Timnas U-19 Indonesia waktu itu diproyeksikan oleh PSSI untuk tampil di ajang Piala Dunia U-20 2021.
Karena itu, Shin Tae-yong diminta oleh PSSI memimpin langsung Timnas U-19 Indonesia.
Pratama Arhan mengaku langsung menangis usai mendapatkan pemanggilan seleksi Timnas U-19 Indonesia.
Dirinya mendapatkan panggilan ke tim nasional usai diberitahu M. Ridwan yang jadi Direktur Akademi PSIS Semarang.
Usai mendapatkan panggilan seleksi Timnas U-19 Indonesia, Pratama Arhan langsung menghubungi ibunda.
"Pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia, saya menangis, serius, saya menangis beneran," ujar Pratama Arhan dilansir BolaSport.com dari kanal Youtube Justinus Lhaksana.
"Karena waktu itu, saya dikasih tahu Coach M. Ridwan, mantan pemain juga."
"Saya dikasih tahu, kamu ikut seleksi U-19. Waktu itu saya langsung telepon orang tua saya. Bu, saya ikut seleksi," lanjutnya.
Pratama Arhan saat itu tidak terbebani apa pun saat mengikuti seleksi Timnas U-19 Indonesia.
Pasalnya, pemain yang saat ini tampil untuk Suwon FC tersebut harus bersaing dengan eks pemain Timnas U-16 Indonesia era Ernando Ari.
Baca Juga: PSSI Rilis Harga Tiket Timnas U-16 Indonesia di Piala AFF U-16 2024 di Solo
"Walaupun belum lolos, setidaknya sudah suatu kebanggaan bisa dipanggil ke Timnas U-19 pada 2020," ujar Pratama Arhan.
"Waktu itu saya ikut seleksi bersama 60 pemain. Saya juga tidak berharap lebih waktu itu. Cuma ikut seleksi saja sudah senang."
"Dari 60 pemain itu, sudah ada yang pemain U-16 sebelumnya yang bagus-bagus juga. Jadi nothing to lose saja, main saja," lanjutnya.
Akhirnya, Pratama Arhan terpilih masuk untuk mengikuti pemusatan latihan di Thailand selama 10 hari.
Pratama Arhan mengaku keteteran saat mengikuti pemusatan latihan karena harus mengikuti latihan tiga kali sehari dengan menu gym dan latihan fisik.
"Akhirnya dibawa ke TC di Thailand. Gila, waktu TC di sana. Kita 'dibunuh' di sana. Sehari latihan tiga kali," ujar Pratama Arhan.
"Lapangan jauh. Istirahat di perjalanan, 30 menit tidur di bus, sampai hotel istirahat. Misal latihan pagi, kita di lapangan, main bola, fisik, terus lari 5 kilometer, 25 menit."
"Habis itu selesai, balik hotel, makan siang, istirahat satu jam setengah, gym, istirahat lagi, latihan lagi sore. Malamnya latihan gym lagi."
"Selama sepekan lebih begitu terus. Tetapi itu pengalaman bagus buat saya pribadi," tutupnya.
Sayang, Pratama Arhan gagal tampil di ajang Piala Dunia U-20 2021 usai gelaran tersebut ditunda hingga 2023.
Meski begitu, karier Pratama Arhan baru saja dimulai dan akhirnya menjadi andalan Shin Tae-yong di sektor bek kiri Timnas Indonesia senior.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Youtube |