BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, berharap rookie, Pedro Acosta bisa melampaui pencapaian dia saat jadi debutan pada 2019 miliknya.
Quartararo yakin Acosta bisa bertarung memperebutkan tiga besar klasemen MotoGP tahun ini.
Quartararo saat menjadi rookie, memburu Marc Marquez yang mengalami cedera sebelum meraih kemenangan dalam perjalanannya ke posisi kelima klasemen akhir MotoGP 2019.
Pada musim tersebut, pembalap Prancis itu meraih tujuh podium sebagai rider satelit Petronas Yamaha dalam kampanye debutnya.
Acosta juga saat ini berada di urutan kelima dalam klasemen kejuaraan dunia, untuk GASGAS Tech3, dengan dua podium grand prix.
Namun saat wawancara dengan Crash.net Quartararo menegaskan bahwa ia hanya berada di urutan ke-12 klasemen.
"Pada momen yang sama seperti saat ini dalam kejuaraan di tahun rookie saya, saya jauh lebih melaju Jadi sejujurnya saya pikir dia benar-benar bisa (juara). Saya beritahu Anda, di podium (kejuaraan) pada akhir musim," kata Quartararo.
"Saya pikir dia adalah salah satu pembalap paling berbakat yang pernah saya lihat. Saya tidak terlalu tua, tetapi setidaknya dari apa yang saya lihat dan cara dia berkendara."
Ditanya lebih lanjut tentang apa yang paling membuatnya terkesan tentang Acosta, pemenang balapan MotoGP 11 kali dan juara dunia 2021 itu menjawab.
Baca Juga: Sekrup pun Diurusi, Takaaki Nakagami Beberkan Totalitas Honda untuk Bangkit dari Keterpurukan
"Fasilitas yang dia miliki untuk beradaptasi dengan segalanya. Pengereman yang dilakukannya pada MotoGP saat ini sungguh gila! Seperti overtake yang dilakukannya pada Marc di Portimao di tikungan 1."
"Sulit memahami rem depan MotoGP. Dan baginya, cara dia meluncur terasa alami."
"Dia pembalap yang sangat berbakat dan saya pikir Anda dapat melihat bahwa cara dia berkendara sangat bebas dan dia menikmatinya."
Pembalap yang bertolak belakang dengan Acosta dalam karier MotoGP-nya adalah Aleix Espargaro yang akan pensiun dari balapan penuh waktu pada akhir musim ini.
Quartararo baru berusia 25 tahun dan baru saja kembali menandatangani kontrak dengan Yamaha pada tahun 2025 dan 2026, namun apa rencana jangka panjangnya?
"Saya tidak berencana bertahan sampai usia 35 tahun," ujar Quartararo.
"Sudah lebih dari 20 tahun saya mengendarai motor. Meski bukan di motor MotoGP. Saya telah melakukannya sepanjang hidup saya."
"Mungkin saya akan mencapai usia 30 dan mengatakan saya ingin melanjutkan lebih banyak lagi!"
"Tetapi sejujurnya semua perjalanan adalah sesuatu yang saya tidak terlalu suka. Saya pikir penting untuk mengetahui kapan harus berhenti."
Quartararo menjadi salah satu pembalap yang berhasil mencuri banyak perhatian sepanjang gelaran MotoGP 2019.
Turun sebagai pembalap pemula, Quartararo menunjukkan performa yang menjanjikan pada MotoGP 2019 dengan rangkaian hasil impresif.
Rider berjulukan El Diablo, atau dalam Bahasa Indonesia berarti Si Iblis, mulai menunjukkan sinarnya pada seri keempat MotoGP 2019 di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Baca Juga: Bawa BMW Melesat, Toprak Razgatlioglu Bikin Bos Ducati Kesengsem dan Impikan Debutnya di MotoGP
Penampilan Quartararo mengalami grafik peningkatan sejak sesi latihan bebas 1 MotoGP Spanyol 2019 bergulir.
Puncaknya, rekan satu tim Franco Mobidelli itu berhasil meraih pole position pertamanya di kelas tertinggi MotoGP setelah tampil impresif pada babak kualifikasi.
Tak sekadar meraih pole position, Si Iblis Kecil bahkan memecahkan rekor milik pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, sebagai peraih pole position termuda di kelas MotoGP.
Quartararo berusia 20 tahun 14 hari saat merebut pole position pertamanya dan melewati rekor The Baby Alien (20 tahun 63 hari).
Namun hingga berakhirnya musim 2019, Quartararo gagal meraih satu kemenangan pun dan harus puas dengan capaian tujuh podium dan enam pole position.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar