Prestasi juara sebelumnya dicetak oleh Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose di Orleans Masters Super 300, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto di Spain Masters 300, dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi di Australian Open Super 500.
Sayangnya, hasil manis tak dapat diraih oleh wakil Indonesia lainnya yaitu tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi.
Komang harus menahan air mata karena terpaksa kalah setelah berjuang selama hampir satu jam ketika menantang unggulan kedua, Wen Chi Hsu.
Komang sejatinya sudah berusaha untuk membayar kegagalan mengunci gim pertama ketika sudah unggul jauh 8-2 dan menyamakan skor di 20-20.
Anggota tim beregu putri Indonesia yang merebut perak di Uber Cup 2024 itu memenangi gim kedua dan mengejar pada gim ketiga.
Akan tetapi, Komang tiba-tiba tak bisa melanjutkan laga. Pemain berusia 22 tahun itu sempat menangis saat pelatih membantunya untuk membawakan tas keluar lapangan.
Komang menjelaskan bahwa masalah terjadi pada lututnya.
"Tadi sebetulnya secara permainan, performa saya di lapangan sudah berjalan cukup baik," ungkap Komang Ayu, dalam keterangan melalui PBSI.
"Namun, tadi memang ada kendala di lutut bagian belakang. Ini cukup mengganggu gerakan saya di lapangan."
Komang berharap cederanya tidak parah. Performa apik saat Uber Cup 2024 membuatnya turut diharapkan untuk ikut membangkitkan prestasi tunggal putri Indonesia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id, bwf.tournamentsoftware.com |
Komentar