BOLASPORT.COM - Gol bunuh diri merajalela di Euro 2024, mungkinkah turnamen edisi kali ini melahirkan top scorer paling tumpul dalam sejarah Piala Eropa?
Sampai kelar memainkan 26 pertandingan hingga Minggu (23/6/2024), Euro 2024 ramai dihiasi gol bunuh diri.
Total ada 6 pemain yang menyarangkan bola ke gawang mereka sendiri sejauh ini.
Jumlah tersebut menjadikan gol bunuh diri 'top scorer' sementara Piala Eropa di Jerman.
Angka yang tercipta sudah tiga kali lipat dari catatan pemain tersubur sejauh ini.
Baru ada 4 pemain yang berhasil membukukan multigol alias lebih dari satu gol di Euro 2024.
Mereka ialah Georges Mikautadze (Georgia), Ivan Schranz (Slovakia), dan bintang tuan rumah Jamal Musiala serta Niclas Fuellkrug (Jerman).
Baca Juga: Klasemen Akhir Grup A EURO 2024 - Swiss Dampingi Jerman ke 16 Besar, Hungaria Intip Peluang
Keempatnya sama-sama baru menyarangkan 2 gol.
Sederet pemain elite yang diprediksi bakal bersaing di daftar top scorer masih melempem.
Harry Kane baru menyumbangkan satu gol bagi timnas Inggris.
Pun rekan senegaranya yang baru melakoni musim debut spektakuler bareng Real Madrid, Jude Bellingham.
Jumlah gol yang sama dicetak Alvaro Morata di timnas Spanyol.
Dua bintang top beda generasi, Kylian Mbappe (Prancis) dan Cristiano Ronaldo (Portugal) malahan belum berhasil pecah telur.
Aksi Mbappe terganggu cedera retak tulang hidung yang memaksanya absen di partai kedua.
Sementara itu Ronaldo menjadi pemilik tembakan terbanyak kedua (9 kali), tapi kontribusinya baru sebatas satu assist.
Raja gol sepanjang masa Belgia, Romelu Lukaku, bisa disebut paling apes.
Kalau tidak dianulir VAR dalam dua laga pertama, Big Rom sudah mengisi pundi-pundinya di Euro 2024 dengan 3 gol.
Namun, semuanya dibatalkan karena offside dua kali dan satu lagi didahului pelanggaran rekan setim.
Adapun para pelaku blunder yang menyebabkan gol bunuh diri jadi tren di Jerman ialah Klaus Gjasula (Albania, vs Kroasia), Maximilian Woeber (Austria, vs Prancis), Robin Hranac (Rep Ceska, vs Portugal), Antonio Ruediger (Jerman, vs Skotlandia), Riccardo Calafiori (Italia, vs Spanyol), dan teranyar Samet Akaydin (Turki, vs Portugal).
Melihat fakta yang ada, jangan-jangan Euro 2024 memunculkan sosok top scorer tertumpul pada pergelaran Piala Eropa.
Sepanjang sejarah, catatan terminim yang dibukukan seorang top scorer satu edisi Piala Eropa adalah 2 gol.
Kejadian tersebut muncul tiga kali, yakni pada tiga edisi pertama kejuaraan ini.
Pada 1960, top scorer turnamen adalah François Heutte (Prancis), Viktor Ponedelnik dan Valentin Ivanov (Uni Soviet), serta Dražan Jerković dan Milan Galić (Yugoslavia).
Empat tahun berikutnya, raja gol Piala Eropa disandang Jesús María Pereda (Spanyol) serta Ferenc Bene dan Deszö Novák (Hungaria).
Kemudian pada 1968, gelar pemain tersubur disabet Dragan Džajić (Yugoslavia).
Namun, kondisi ini wajar karena turnamen hasil buah pikir Henri Delaunay kala itu masih menerapkan format putaran final langsung ke fase 4 besar.
Akibatnya, setiap peserta hanya menjalani dua pertandingan, di mana format ini berlangsung sampai Euro 1976.
Sistem fase grup baru diperkenalkan pada Euro 1980 dan mengalami berkali-kali ekspansi lagi, sampai dimunculkan tahap babak 16 besar sejak 2016.
Otomatis, makin ke sini, makin besar pula peluang seorang pemain untuk menambah perbendaharaan gol.
Kalau menghitung rekor sejak 1980 sampai edisi terakhir di Euro 2020, top scorer dengan koleksi terminim adalah 3 gol.
Kejadiannya muncul tiga kali, yaitu di Euro 1980, 1992, dan 2012.
Mengingat Euro 2024 baru memasuki awal matchday 3, masih banyak kesempatan para penggedor jala untuk mengisi pundi-pundinya.
Hanya, kalau trennya mengikuti sekarang bukan tak mungkin pula akan muncul top scorer dengan koleksi gol yang tidak banyak.
Daftar Top Scorer Piala Eropa
- 1960: François Heutte (Prancis), Viktor Ponedelnik (Uni Soviet), Valentin Ivanov (Uni Soviet), Dražan Jerković (Yugoslavia), Milan Galić (Yugoslavia) – 2 gol
- 1964: Jesús María Pereda (Spanyol), Ferenc Bene (Hungaria), Deszö Novák (Hungaria) – 2 gol
- 1968: Dragan Džajić (Yugoslavia) – 2 gol
- 1972: Gerd Müller (Jerman Barat) – 4 gol
- 1976: Dieter Müller (Jerman Barat) – 4 gol
- 1980: Klaus Allofs (Jerman Barat) – 3 gol
- 1984: Michel Platini (Prancis) – 9 gol
- 1988: Marco van Basten (Belanda) – 5 gol
- 1992: Henrik Larsen (Denmark), Karl-Heinz Riedle (Jerman), Dennis Bergkamp (Belanda), Tomas Brolin (Swedia) – 3 gol
- 1996: Alan Shearer (Inggris) – 5 gol
- 2000: Patrick Kluivert (Belanda), Savo Milošević (Yugoslavia) – 5 gol
- 2004: Milan Baroš (Rep Ceska) – 5 gol
- 2008: David Villa (Spanyol) – 4 gol
- 2012: Fernando Torres (Spanyol), Alan Dzagoev (Rusia), Mario Gomez (Jerman), Mario Mandžukić (Kroasia), Mario Balotelli (Italia), Cristiano Ronaldo (Portugal) – 3 gol
- 2016: Antoine Griezmann (Prancis) – 6 gol
- 2020: Cristiano Ronaldo (Portugal), Patrik Schick (Rep Ceska) – 5 gol
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | UEFA.com |
Komentar