Apalagi pada saat timnas Indonesia berlaga di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 6 dan 11 Juni lalu memakan korban.
Lutut Thom Haye jadi korban setelah ia melakukan selebrasi knee slide seusai mencetak gol ke gawang Filipina pada 11 Juni lalu.
Baca Juga: Respons Menpora soal Rumput SUGBK yang Dikritik Habis-habisan hingga Lutut Thom Haye Jadi Korban
Situasi itu membuat banyak pihak mengkritik pengelola SUGBK agar bisa lebih baik lagi, sehingga rumput pun layak dipakai.
Setelah ramai jadi perbincangan akhirnya perombakan ini dilakukan.
“Saat ini sedang dilakukan perkerjaan revitalisasi lapangan Stadion Utama GBK sebagaimana telah GBK lakukan pada tahun 2022 dalam rangka menyambut Piala Dunia U-20 tahun 2023,” tulis pengelola GBK sebagaimana dikutip BolaSport.com.
“Pekerjaan ini dilakukan dengan melakukan revitalisasi lapisan rumput agar dapat menyesuaikan dengan iklim dan cuaca,” lanjutnya.
Untuk perbaikan ini, pengelola SUGBK tak tanggung-tanggung.
Mereka menggandeng beberapa stakeholder dan tenaga ahli berpengalaman.
Ada juga tenaga ahli yang sebelumnya ikut menangani persiapan Piala Dunia U-20 2023 lalu.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : |
Komentar