"Tapi, ketika di Olimpiade, hilangkan sejenak ekspektasi itu dan fokus di pertandinganya,” ujarnya.
“Itu yang saya coba aplikasikan saat Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Fokus bermain per game, per hari, dan nikmati itu,” ujarnya menambahkan.
Namun, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu juga tak memungkiri bahwa setiap pemain memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk menemukan kenyamanan mereka dalam bermain.
“Mereka harus menemukan diri sendiri terlebih dahulu. Metode apa yang paling bagus untuk mereka bermain di Olimpiade, apa yang mereka butuhkan saat berada di lapangan,” ujar Greysia.
Pemain yang juga pernah meraih medali emas pada Asian Games 2014 itu memahami setiap pemain pasti akan mengalami perasaan gugup jelang Olimpiade.
“Setiap kali Olimpiade, di berbeda tahun dan negara, pasti akan ada perbedaan atmosfer juga," tutur Greysia.
"Belum tentu (Olimpiade) 2020 akan sama dengan (Olimpiade) 2024, jadi memang, dari sini, kita sebagai atlet yang ingin bertanding di sana harus memiliki mindset kalau ini adalah pertandingan yang baru,” ujar Greysia.
Dengan begitu, persiapan harus benar-benar dimatangkan menjelang Olimpiade Paris 2024 bersama para mentor dan tim pendukung.
Hal itu diharapkan mampu mendongkrak semangat dan energi positif bagi skuad bulu tangkis Indonesia nantinya.
“Dengan kehadiran mentor yang memiliki pengalaman, telah melalui banyak hal dan berhasil (juara), mereka tidak perlu bicara banyak," ucap Greysia.
"Para atlet yang berlatih sudah terpancar aura positif, dan diharapkan bisa menjadi energi positif untuk mereka,” kata Greysia.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antara.com |
Komentar