Baca Juga: Tak Ada Garansi, Paul Munster Minta Pemain Persebaya Buktikan Diri
“Keharusan pemain U-22 untuk musim ini, memang regulasi ini ditetapkan PSSI, kami yang menjalankan bersama klub-klub,” kata Ferry.
“Kenapa jadi U-22? Karena PSSI mempersiapkan tim SEA Games 2025,” jelasnya.
“Regulasinya kelahiran 2003 dan mereka harus main selama 45 menit dari starting line-up. Kami ubah menjadi U-22. Saat ini seperti itu,” ucapnya.
Kewajiban memainkan satu pemain U-22 di Liga 1 bisa terlihat terlalu sedikit di saat pemain senior pun harus bersaing ketat.
Apalagi, PT LIB juga telah meresmikan regulasi 8 pemain asing.
Tentu saja situasi ini tak akan mudah buat mencetak pemain-pemain bagus dan berbakat.
Untuk itu, mungkin akan lebih bagus apabila klub bisa memainkan lebih dari satu pemain muda di kompetisi.
Baca Juga: Beckham Putra Yakin Musim Depan Persib Bisa Pertahankan Gelar Juara
Menanggapi hal ini, Ferry mengatakan bahwa sudah ada beberapa pertimbangan.
Mantan Direktur Olahraga Persija itu mengatakan bahwa apabila ada klub yang berinisiatif memakai lebih dari satu pemain usia muda, bukan tak mungkin mereka akan memberikan insentif buat klub-klub tersebut nanti.
“Klub sekurang-kurangnya ada lima pemain U-23, tetapi yang bermain satu. Dulu U-23 sekarang jadi U-22. Hal ini dilakukan supaya bisa memberikan kontrobusi untuk Timnas U-22,” tutur Ferry.
“Kami memberikan insentif juga bagi klub-klub yang memainkan lebih banyak pemain dari keharusan tadi."
"Misalnya pemain U-22 bisa satu, dua, atau tiga. Jika ada yang melebihi, kami akan dukung. Tetapi, klub yang tidak memenuhi, kami hukum,” pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar