Sedangkan untuk Fajar/Rian, pertandingan ini akan jadi debut mereka di ajang empat tahunan itu.
Di Tokyo 2020 FajRi hanya menjadi rekan sparing bagi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Gugup dan tekanan besar jelas jadi momok terbesar bagi mereka. Apalagi, ganda putra sangat diinginkan untuk kembali unjuk gigi di pentas Olimpiade.
Paling tidak, ganda putra diharapkan mampu meraih medali lagi setelah pada tiga edisi Olimpiade terakhir yaitu London 2012, Rio 2016, dan Tokyo 2020, hasilnya nihil.
Membatasi penggunaan media sosial lantas menjadi salah satu persiapan Fajar dan Gregoria agar bisa fokus sepenuhnya dengan hajatan besar di depan mereka.
Fajar bahkan sampai mengganti nomor WhatsApp. Nomor anyar dikhususkan untuk berkomunikasi dengan sesama pemain dan pelatih saat di Paris nanti.
Jika ada orang di luar lingkungan pelatnas ingin untuk mengontak Fajar, mereka harus melewati pelatihnya, Aryono Miranat.
"Iya, tadi Aa Ricky (Soebagdja) telepon saya dan nggak aktif. Jadi harus telepon pelatih dulu," kata Fajar dalam konferensi pers jelang Olimpiade Paris 2024, dikutip dari Djarum Badminton.
"Memang WA saya tidak aktifkan sejak 3 hari lalu. Itu salah satu upaya agar lebih fokus."
"Kadang kan masalah itu bukan hanya datang dari Instagram atau media-media sosial yang lain, tapi ada juga dari WA."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Djarum Badminton, PBSI |
Komentar