Termasuk Indonesia, Ducati tampak mempertimbangkan untuk memperluas daya jual motor mereka ke kawasan negara-negara Asia.
"Jika Anda memiliki pembalap seperti Marc Marquez, yang sangat terkenal di semua pasar, terutama di Asia, maka Anda akan memiliki potensi komersial yang lebih besar," tutur Lucio Cecchinello menjelaskan.
"Jadi, sama sekali tidak mengejutkan saya bahwa Ducati memilih pembalap yang sudah delapan kali menjadi juara dunia."
"Tentunya masa depan lebih banyak tentang Martin, dan jika Ducati terus memiliki motor yang paling kompetitif di grid, mungkin dalam beberapa tahun mereka akan bertemu lagi," katanya."
"Saya pikir keputusan untuk memilih Marquez pasti sangat sulit, tapi pemiliknya, direktur Ducati Claudio Domenicali, pasti sudah membuat perhitungan," ujar manajer LCR Honda yang juga mantan pembalap itu.
Baca Juga: Tanpa Basa-basi, KTM Pastikan Kisah dengan Juara Dunia Moto2 Ini Sudah Tamat
Meskipun Ducati tampaknya sangat kecewa usai harus kehilangan tiga pembalap mudah dan potensial mereka.
Namun, menurut Cecchinello, keputusan ini adalah tanggung jawab dari CEO Ducati itu sendiri yakni Claudio Domenicali.
"Saya yakin Ducati sangat kecewa kehilangan tiga pembalap muda dan berbakat, tapi saya tegaskan bahwa yang bertanggung jawab di sana bukanlah Gigi Dall'Igna, melainkan Domenicali," kata Cecchinello.
"Dan Domenicali melihat bahwa pasar di Eropa sedang mengalami kesulitan, penjualan Ducati di Italia mengalami penurunan tahun ini."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar