BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia menjalani putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sambil memelihara mimpi dengan target paling realistis.
Hasil drawing putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menempatkan timnas Indonesia di Grup C.
Kelompok ini bisa dikategorikan grup maut karena keberadaan tim-tim kuat di dalamnya.
Kehadiran Jepang, Australia, dan Arab Saudi sudah cukup mengartikan persaingan maut yang sebenarnya.
Sementara itu, China sudah berpengalaman tampil di Piala Dunia.
Bahrain pernah menggoreskan luka teramat perih dengan menghancurkan Tim Garuda 10-0 pada 2012 silam.
Realistis pun menjadi kata kunci yang ditanamkan Shin Tae-yong menjelang kiprah Sang Garuda di fase ini.
Format Kualifikasi
Putaran ketiga diikuti 18 negara yang terbagi rata ke dalam tiga grup.
Seperti lazimnya, masing-masing peserta menjalani 10 partai (5 kandang, 5 tandang).
Dua tim teratas di setiap grup berhak lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Utara.
Adapun tim peringkat 3 dan 4 akan diadu kembali pada ronde keempat kualifikasi, yang berarti diikuti 6 peserta.
Mereka dibagi lagi ke dalam dua grup yang berisi masing-masing tiga tim.
Para juara grup nantinya berhak menyusul lolos ke Piala Dunia sebagai peraih jatah ke-7 dan 8 dari Asia.
Perjalanan merajut mimpi bagi para pejuang tiket turnamen terakbar belum berakhir sampai di sini.
Tim runner-up di klasemen grup ronde keempat akan digiring kembali masuk putaran kelima.
Ronde kelima menerapkan dua partai eliminasi kandang-tandang dan pemenangnya lolos ke play-off interkonfederasi.
Eits, masih belum selesai. Babak play-off ini malah lebih rumit karena menerapkan sistem turnamen kecil dengan diikuti 6 tim dari semua zona, kecuali UEFA.
Rinciannya CONCACAF sebagai tuan rumah diberi dua jatah, sedangkan AFC, CAF, CONMEBOL, dan OFC masing-masing mengirim satu wakil.
Keenam peserta digodok dalam format turnamen mini dengan ujungnya adalah dua partai final di jalur terpisah.
Dua pemenang final itulah yang berhak meraih tiket tersisa ke Piala Dunia 2026.
Peserta play-off akan diurutkan sesuai peringkat FIFA.
Dua tim berperingkat terbaik di antara mereka mendapat status unggulan dan lolos otomatis ke final.
Adapun 4 tim berperingkat terendah harus menjalani semifinal terpisah dengan susunannya tim ranking 3 vs 6 dan ranking 4 vs 5.
Target Paling Realistis
Melihat kualitas lawan, sulit mengeluarkan Jepang, Australia, dan Arab Saudi dari daftar tiga tim terfavorit.
Peluang meraih poin bahkan kemenangan dari Bahrain dan China terlihat lebih mungkin diwujudkan.
Karena itu, target finis di posisi 4 untuk menyabet tiket lanjutan ke putaran keempat terasa lebih rasional.
Sikap realistis diutarakan sendiri oleh Shin Tae-yong.
Juru taktik asal Korsel itu bahkan seperti ingin menghindari play-off antarzona karena malah bikin situasi semakin rumit dan peluangnya bertambah tipis.
"Faktanya, ranking FIFA Indonesia adalah yang terendah di antara 18 tim yang lolos ke putaran ketiga," kata STY dilansir BolaSport.com dari Yonhap News.
"Anda membutuhkan sedikit keberuntungan untuk lolos ke putaran final langsung."
"Kemudian kita bisa menargetkan (lolos pada) putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kita bahkan tidak berpikir soal play-off," tambahnya.
Berapa Poin Harus Dikumpulkan?
Tidak ada patokan baku, tapi hasil kualifikasi dua edisi sebelumnya bisa dijadikan basis hitung-hitungan kasar guna memperkirakan peluang timnas Indonesia.
Ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan 2022 juga diikuti 6 tim dalam satu grup sehingga jumlah pertandingannya pun sama.
Bedanya, jatah lolos otomatis hanya untuk tim peringkat 1-2 yang cuma terbagi ke dalam dua grup, sedangkan peringkat 3 dilempar ke ronde keempat, dan peringkat 4 gugur.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, tim yang menempati peringkat 4 ialah Irak di Grup A (9 poin) dan Oman di Grup B (14 poin).
Adapun di fase yang sama pada Kualifikasi Piala Dunia 2018, penghuninya adalah Uzbekistan di Grup A (13 poin) dan Uni Emirat Arab di Grup B (13).
Jika diambil rataannya, maka akan muncul angka 12,25.
Bisa dikatakan jumlah 12-13 poin itulah target angka psikologis yang mungkin saja memberi kesempatan finis di peringkat 4 Grup C.
Tentunya angka tersebut bisa lebih dari itu atau, syukur-syukur, malah lebih kecil seperti yang dialami Irak pada 2018.
Lantas dari mana target kasar 13 poin bisa kita penuhi?
Melihat komposisi lawan, rasanya raihan 3 angka dari total 6 partai melawan Jepang, Australia, atau Arab Saudi sudah sangat bagus.
Peluang paling realistis tersaji dalam duel versus Bahrain dan China.
Dua tim itu masuk urutan 80-an besar dunia, tetapi hanya dari merekalah proyeksi angka terlogis bisa diperoleh.
Timnas Indonesia akan berupaya mendulang kemenangan kandang-tandang atas Bahrain dan China sehingga meraup 12 angka.
Satu poin sisanya mungkin dapat diusahakan dalam laga melawan Jepang, Australia, atau Saudi.
Atau skenario lain, dari 4 partai (kandang-tandang) melawan Bahrain dan China ditargetkan 10 angka (3 menang, 1 seri).
Dua angka lainnya harus diperjuangkan dalam laga kandang kita melawan ketiga raksasa di atas. Kuncinya di partai kandang.
Berat? Pastinya. Tapi kalau mau naik level dengan mimpi besar ya harus siap melalui ujian yang semakin berat pula.
Kunci Bahrain dan China
Menilik performa terkini Bahrain dan China, kesempatan mengeruk angka dari mereka rasanya masih terbuka.
Pada putaran kedua kualifikasi Grup C, kualitas timnas China juga tidak superior-superior amat.
Wu Lei dkk tertinggal sangat jauh dari pemimpin klasemen, Korea Selatan, dengan hanya meraih angka separuhnya.
Jauh di bawah level Korsel, China terlibat persaingan sengit dengan Thailand karena sama-sama meraih 8 poin dan rapor memasukkan-kemasukan gol sama banyak (9-9).
China lolos hanya karena rekor head-to-head, di mana mereka menang tipis 2-1 di Bangkok dan seri 1-1 di Shenyang.
Thailand sebenarnya bisa lolos sebagai runner-up jika mampu menambah satu gol saja dari kemenangan 3-1 atas Singapura di partai terakhirnya.
Kalau dengan Thailand saja mereka kerepotan, tidak mustahil timnas Indonesia bisa memberikan beban yang lebih berat untuk China.
Adapun timnas Bahrain memang sempat menggunduli Indonesia 10-0 lebih sedekade silam, tapi itu masa lalu.
Pada ronde sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Dilmun's Warrior finis kedua di Grup H dengan selisih 5 poin di bawah Uni Emirat Arab.
Bahrain hanya bisa meraih kemenangan atas Yaman dan Nepal, dua tim yang posisinya cukup jauh di bawah Indonesia pada daftar ranking FIFA.
Yaman (peringkat 155) bahkan sanggup memetik 1 angka di kandang Dilmun's Warrior.
Setahun ke belakang, Bahrain juga hanya bisa menang susah payah 1-0 atas dua tim ASEAN, yaitu Malaysia di Piala Asia dan Filipina di partai uji coba.
Ketika bertemu Malaysia di fase grup Piala Asia 2023, kemenangan Bahrain pun baru disegel menit-menit akhir lewat gol Ali Madan.
Kalau tren performa tersebut dijadikan acuan, peluang Tim Garuda memelihara mimpi rasanya masih terbuka dengan sikap realistis sembari tetap berupaya maksimal.
"Tidak ada grup yang mudah di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia."
"Tapi kita harus optimistis dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Bismillah," ucap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The-AFC.com, Yonhapnews.co.kr, FIFA.com |
Komentar