Setelah itu, prestasi lain terus dicetak Park Hang-seo, yakni melaju ke semifinal Asian Games 2018 dan finis sebagai peringkat keempat untuk pertama kali dalam 56 tahun.
Pada tahun yang sama, dia membawa Timnas Vietnam juara Piala AFF dan kembali menerima bintang kehormatan Friendship Order dari pemerintah setempat.
Di Piala Asia 2019, tangan dingin Park Hang-seo juga berhasil membawa Vietnam lolos ke perempat final sebelum kalah tipis 0-1 dari Jepang.
Terakhir, dia mampu membimbing Timnas Vietnam lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan meraih 4 poin dengan menekuk China dan imbang dengan Jepang.
Bersama pelatih dari Korea Selatan itu, Vietnam berhasil menjaga posisi teratas peringkatnya di ASEAN dan berada di 100 besar ranking FIFA sebelum terlempar ke urutan 116 saat ini gara-gara kegagalan penggantinya, Philippe Troussier.
Baca Juga: Tekan KFA, Ketua Asosiasi Pelatih Korea Selatan Singgung Kesuksesan Shin Tae-yong dan Park Hang-seo
Sederet prestasi itulah yang membuat AIFF terpesona kepada Park Hang-seo.
"Park adalah pahlawan di Vietnam, minatnya kepada sepak bola India merupakan pertanda baik. Dia tak cuma telah melatih timnas senior, tapi juga U-23, dengan menyumbangkan gelar Asia Tenggara. Rekornya melawan tim-tim berperingkat lebih tinggi patut ditiru, dia mewujudkan semua itu dengan mendebarkan dan bergaya sepak bola menyerang balik," ungkap pejabat lain AIFF.
Ketika Juergen Klinsmann dipecat sebagai pelatih Korea Selatan setelah hasil buruk di Piala Asia 2023, ada ajakan kepada Park Hang-seo untuk mengambil alih kursinya.
Namun, pria berusia 65 tahun itu tak bersedia melatih timnas negerinya sendiri.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com, Timesofindia.indiatimes.com |
Komentar