"Segera setelah balapan selesai saya mengerti bahwa mungkin hal itu tidak begitu jelas. Saya harus mengambil keputusan.
"Terkadang dalam hidup, segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan atau keinginan Anda."
"Agak membuat frustrasi bukan di Mugello, tetapi setelahnya karena setelah empat tahun mencoba bergabung dengan tim resmi, saya paham bahwa saya bukanlah keputusan atau pilihan terbaik untuk Ducati. Itu adalah Marc."
"Saya mengambil kesempatan terbaik yang saya bisa dan saya pikir saya akan jauh lebih bahagia dalam beberapa tahun ke depan ke mana pun saya pergi."
"Saya juga akan menjadi pembalap pabrikan yang merupakan impian saya."
"Saya akan pergi ke tempat di mana mereka benar-benar menginginkan saya dan mereka akan memberikan 100 persen untuk saya. Ini penting," ucap pembalap 26 tahun itu.
"Perjalanan masih panjang musim ini dan saya masih menjadi pembalap Ducati. Saya ingin menjadi profesional dan menyelesaikan tahun ini dengan cara terbaik."
Kekhawatiran telah muncul tentang perlakuan yang mungkin diterima Martin dari Ducati, terutama saat dia melawan calon rekan setimnya di pabrikan Ducati, Bagnaia dan Marquez.
Namun, Ducati mengonfirmasi bahwa Martin akan mendapat dukungan penuh, hal yang dia setujui akan terjadi di Assen.
"Saya tidak takut tentang hal itu. Saya yakin bahwa dari sisi saya, saya adalah pembalap profesional dan dibayar oleh Ducati," ujar Martin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar